Bab 11

27 2 0
                                    

Hari ini adalah hari di mana mereka akan berpisah dari sekolah mereka. SMA ANDROMEDA yang penuh akan kenangan. Banyak momen yang mereka lakukan di sekolah ini. Mulai dari bolos bersama, membuat keributan, dan dihukum bersama. Mereka bukanlah siswa teladan, mereka hanyalah siswa nakal yang sering membuat guru-guru sakit kepala akan tingkah mereka.

"Di mana, Al? Acara udah mau mulai lagi," tanya Ardan pada yang lain.

"Bentar lagi nyampe katanya ... Nah! Tuh dia, tuh!" tunjuk Ghifary pada motor yang baru saja sampai.

"Akhirnya nyampe juga. Ayoklah nggak sabar pengen makan ini," ucap Ardan.

"Makan mulu lu. Nggak di mana-mana makan mulu. Heran gua," celetuk Arka.

"Di mana-mana, perut itu nomer satu. Jadi kalo perut keisi dan kenyang, aktivitas juga akan senang. Ya kan, Al?" ujarnya.

"Iya, terserah lu. Yok lah masuk," ajak Arial.

Mereka berenam memasuki lapangan yang sudah dihias sedemikian rupa untuk acara ini. Mereka duduk paling depan, kata Ardan biar bisa lihat perform ciwi-ciwi lebih jelas katanya. Jadilah mereka di sini sekarang.

"Assalamua'laikum warahmatullahi wa barrakatuh!" salam dua orang MC bersamaan.

"Waalaikumusallam warahmatullahi wa barrakatuh!"

"Selamat pagi menjelang siang semuanya!" ucap MC pria.

"Siang!"

"Oke sebelumnya, terima kasih kepada kakak-kakak kelas dua belas yang sudah hadir di acara perpisahan sekolah SMA ANDROMEDA angkatan kedua belas, yang kami siapkan spesial untuk kakak-kakak semua. Terima kasih juga pada guru-guru yang sudah mendukung acara ini dan bapak kepala sekolah yang sudah memberikan izin untuk terlaksananya acara hari ini," ucap MC pria.

"Ya, dan hari ini adalah hari terakhir kakak-kakak kelas dua belas menginjakkan kaki di sekolah kita tercinta ini. Terima kasih sudah menjadi panutan untuk kami dan juga terima kasih untuk semua motivasi yang kakak-kakak berikan untuk kami. Semoga setelah ini, kakak-kakak bisa menjadi orang-orang yang sukses di kemudian hari," lanjut MC wanita.

"Untuk mempersingkat waktu yang semakin siang. Kita akan memulai acara hari ini."

Acara pun dimulai. Diawali dengan kata sambutan kepala sekolah dan perwakilan para guru-guru juga perwakilan adik kelas. Dilanjutkan dengan penampilan-penampilan yang telah disiapkan oleh semua adik kelas. Mulai dari sedih, tawa, dan kesal menjadi satu saat perform-perform drama yang mereka tampilkan berjalan.

Penghujung acara pun tiba. MC memanggil salah satu perwakilan dari angkatan dua belas untuk menyampaikan sepatah dua kata.

"Baiklah. Karena ini adalah perpisahan kelas dua belas. Kami ingin mendengar keluh kesah dan suka duka kakak-kakak semua dari perwakilan angkatan kedua belas. Sebenarnya ini tidak ada di sususan acara, hanya saja kami ingin mendengar langsung dari perwakilan kakak-kakak. Apa ada yang bersedia? Dua orang tidak masalah," ujar MC pria.

Ardan mengangkat tangannya, dan sorakan pun terdengar. Dia dengan percaya diri maju ke depan dan tersenyum lebar.

"Kak Ardan ingin menyampaikan perwakilan dari teman-teman? Sendirian?" tanya MC Wanita.

"Enggak-enggak, saya berdua sama Arial," jawabnya watados.

Al yang merasa terpanggil melotot tak terima. Apa-apaan Ardan ini. Apa yang akan ia katakan di depan nanti?!

"Sini, Al. Jangan malu-maluin," ujar Ardan. Arial berdecih dan maju ke depan dengan tampang datarnya.

"Baiklah, kepada Kak Ardan dan Kak Arial, waktu dan tempat di persilahkan."

RAKSAKA NAGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang