Bab 12

22 3 0
                                    

Sinar matahari pagi menerangi kamar seorang pemuda yang sedang tertidur nyenyak di kasurnya. Dia Nizam. Menggeliat karena sinar matahari yang mengenai wajahnya. Nizam membuka mata dan duduk di atas kasurnya sambil menguap.

Ting!
Ting!
Ting!

Suara ponsel Nizam berbunyi tanda pesan masuk. Nizam mengambil ponselnya dan melihat siapa yang pagi-pagi sudah mengiriminya pesan.

ATM 💵 :
Papa belum bisa pulang hari ini. Kamu pergi sendiri ke tempat mamamu bisa, 'kan?

Nizam menghela napas dan melemparkan ponselnya ke kasur. Lalu dia beranjak dari sana untuk ke kamar mandi tanpa ada niat membalas pesan papanya.

Setengah jam Nizam habiskan di kamar mandi. Setelah selesai bersiap, Nizam turun untuk sarapan.

"Pagi, Bik!" sapanya pada Bik Nur. Asisten rumah tangga yang sudah bekerja semenjak dia masih bayi.

"Pagi, Mas Nizam. Hari ini mau sarapan apa?" tanya Bik Nur.

"Roti sama susu aja, Bik. Lagian mau keluar juga," jawab Nizam.

"Oke. Bentar ya, Mas. Biar Bibik siapkan," ucap Bik Nur. Nizam menggangguk.

Setelah sarapan, Nizam kembali ke kamar untuk menggambil ponsel dan kunci motornya. Baru saja ingin menyentuh ponselnya, ada panggilan masuk yang beratasnamakan "Brother". Nizam pun segera mengangkat panggilan itu.

"Halo, Bang."

"Zam. Maafin Abang. Hari ini nggak bisa ikut kamu ketemu mama. Abang harus keluar kota untuk survey proyek baru Abang. Kamu nggak apa-apa ya sama Papa dulu ke sananya?" tanya Naufal, kakak dari Nizam.

"Iya, nggak apa-apa. Nanti gua ajakin temen gua aja. Lagi pula bukannya ini hal biasa?" sindirnya.

"Maaf, Zam. Abang benaran nggak bisa," sesal Naufal.

"Iya, nggak masalah. Ya udah, gua tutup. Mau berangkat ke tempat Mama." Tanpa menunggu sahutan dari Abangnya, Nizam mematikan sambungan secara sepihak.

"Pekerjaan lebih penting dari keluarga. Cih! Bapak-Anak sama aja," kesalnya dan keluar kamar sambil menghubungi sahabatnya yang bisa diajak untuk ke tempat mamanya.

"Halo ... gua jemput ke rumah lu sekarang. Siap-siap. Ntar gua traktir KFC. Gua otw," ucapnya dan langsung mematikan sambungan tanpa mau mendengar jawaban dari si penerima telepon. Nizam berangkat ke rumah salah satu sahabatnya setelah berpamitan pada Bik Nur.

#####

Whoa! I feel good, I knew that I would, now

I feel good, I knew that I would, now

So good, so good, I got you

Seorang pemuda menggeliat karena suara keras yang bersumber dari ponselnya. Dengan mata yang masih terpejam, dia meraba-raba kasurnya untuk mencari ponselnya. Setelah mendapatkannya, dia langsung memencet tombol terima tanpa melihat nama sang penelepon.

"Halo ... gua jemput ke rumah lu sekarang. Siap-siap. Ntar gua teraktir KFC. Gua otw."

Dia Ardan. Mengernyitkan dahinya dan membuka mata karena dia belum menjawab, tapi si penelepon dengan kurang ajarnya langsung mematikan panggilan begitu saja.

"Nih orang ganggu aja heran," gerutunya dengan suara khas bangun tidurnya. Dengan malas, Ardan pun duduk dan menguap.

"Hoaaammmmm.." Dia melamun sebentar dan langsung berdiri untuk menuju kamar mandi.

RAKSAKA NAGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang