Kinanthi diantar keluarganya menuju bandara. Hari itu adalah hari keberangkatannya menuju ke Jepang untuk acara pertukaran pelajar. Haryo terus berada disamping putrinya, masih tidak rela kalau putrinya itu keluar negeri.
"Pak, Kin mau ke toilet dulu."
"Bapak antar." Aghni yang melihat kelakuan sang suami hanya bisa menggelengkan kepala, bagaimana tidak sejak semalam suaminya ini benar-benar resah dan gelisah tidak bisa tidur.
Kinanthi baru saja keluar dari toilet ketika pandangannya bertemu dengan orang yang sengaja dihindarinya. Kinanthi mendrngus, kenapa dia jadi oarno sendiri saat melihat Fajar Kusumo, diantara mereka tidak ada hubungan apa-apa. Kenal saja itu karena kebetulan, tapi yang terjadi diantara mereka lebih dari kebetulan, mana ada orang yang kenalnya kebetilan langsung mau pegangan tangan, langsung cium bibir. Kinanthi menggelengkan kepalanya, tidak bisa seperti ini terus, main kucing kucingan dengan Fajar Kusumo, dia tidak ingin pergi dengan perasaan mengganjal. Ia akan menyelesaikan saat ini juga.
Kinanthi menghampiri Fajar Kusumo meninggalkan bapaknya yang entah pergi kemana. Seolah ada magnrt diantara keduanya, Fajar Kusumopun berjalan kearah Kinanthi. Mereka tinggal hitungan langkah ketika televisi yang digantung disalah satu pilar menayangkan berita tentang ketua DPRD yang akan menikah dengan putra mahkota.
Mbak Mela, jadi kabar pernikahan mbak Mela dengan Gusti Pangeran Fajar Kusumo itu benar?
Doakan saja yang terbaik untuk kami.
Dengar-dengar kanjeng ratu sudah menerima mbak Mela jadi menantu?
Dari awal memang ibunda Ratu merestui hubungan kami.
Kalau putri Kinan?
Kinan bahkan sudah memanggil saya ibu.
Tanpa berkata apa-apa lagi Kinanthi meninggalkan Fajar Kusumo yang masih terpaku dengan apa yang disampaikan Melati Sukma. Ia terkejut saat mengetahui Kinanthi sudah tidak ada lagi dihadapannya.
"KINANTHI TEJOKUSUMO!" Fajar Kusumo berseru kencang membuat beberapa orang yang ada di bandara melihat kearahnya. Beberapa orang yang mengenalinya langsung merekam apa yang terjadi.
"AKU AKAN MENUNGGUMU KEMBALI! HANYA KAMU SATU-SATUNYA WANITA YANG AKU CINTAI!"
Kinanthi terdiam ditempatnya. Haryo yang melihat sang putri berdiri kaku segera memeluk putrinya dan membawanya pergi dari tempat itu.
"Kita pergi dari sini. Pangeran Kusumo sudah sinting!" Haryo segera merangkul Kinanthi dan bergegas keluar bandara. Mereka kembali ke mobil dan menunggu waktu keberangkatan disana. Kinanthi yang sejak tadi terdiam hanya bisa meremas kedua tangannya.
Bapaknya benar, Fajar Kusumo sudah sinting, selain cabul lelaki itu gila. Ia harus secepatnya keluar dari negara ini, apa-apaan lelaki itu mengatakan cinta padanya di bandara. Dia bukan artis bukan pula pejabat, dia hanya anak seorang juragan. Bapaknya bukan orang terkenal tapi ia tidak yakin sebentar lagi bapaknya tidak terkenal. Jejak digital itu tidak bisa hilang. Mana duda cabul itu menyebut nama lengkapnya. Benar-benar kesialan yang hakiki orang bernama Fajar itu untuk Kinanthi.
"Kamu tidak apa-apa, nduk?" Aghni menatap putrinya prihatin. Ia bukan tidak melihat Melati Sukma memberikan pernyataan pada wartawan kalau wanita itu akan menikah dengan Fajar kusumo, tapi lelaki itu justru mengungkapkan perasaannya pada sang putri.
"Kurang ajar, Fajar Kusumo itu. Berani-beraninya mengungkapkan cinta di bandara. Otaknya pasti sudah geser. Apa dia tidak memikirkan dampak perbuatannya itu? Orang seperti itu kok mau jadi raja." Ponsel Haryo tidak berhenti berdering membuat lelaki itu semakin emosi. Ia segera membuat pengumuman pada seluruh keluarganya untuk berkumpul dirumahnya setelah dirinya mengantar Kinanthi. Dia harus membuat perhitungan pada Fajar Kusumo ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR KINANTHI
RomanceKalau dedek Kinan ketemu Mas Fajar apa yang terjadi yaaa???