Lama tidak berkabar Putra Mahkota Gusti Pangeran Fajar Kusumo melamar wanita yang dicintainya di Jepang.
Romantis !!! Kinanthi Tejokusumo akhirnya menerima pinangan Gusti Pangeran Fajar Kusumo dibawah pohon Sakura.
Kinanthi Tejokusumo, gadis beruntung yang bisa memikat hati sang pangeran.
Kinanthi, gadis dua puluh tahun yang berhasil membuat Gusti Pangeran Fajar Kusumo memutuskan hubungannya dengan Melati.
Gadis cantik ini berhasil membuat putra mahkota berpaling dari sang politikus.
Dan beberapa judul artikel tentang Fajar Kusumo dan Kinanthi beredar di portal berita online maupun surat kabar.
Haryo membawa koran yang ada ditangannya kerumah romonya. Ia menggedor pintu rumah romonya dengan tidak sabaran. Apa maksudnya Fajar Kusumo melamar putrinya tanpa pemberitahuan sama sekali. Dia masih hidup, seharusnya Fajar Kusumo itu melamar Kinanthi melalui dirinya karena nanti dirinya yang akan menikahkan putri satu-satunya, ini belum minta ijin pada dirinya sudah berani melamar Kinanthi, belum pernah di slepet calon mertua, pangeran Fajar ini. Kinanthi pasti ketakutan dibawah ancaman sang pangeran hingga menerima begitu saja lamaran sang pengeran. Anak bungsunya pasti sangat tertekan menghadapi pangeran tidak tahu diri itu.
"Kamu ini kenapa menggedor rumah romo pagi-pagi seperti perampok?" Brama membuka pintu dan terkejut melihat penampakan putra bungsunya yang tampak menahan amarah seraya membawa gulungan koran yang sudah tidak berbentuk lagi karena terlalu sering diremas. Brama mengulurkan tangannya pada Dwi, putra kedua Haryo yang mengantar sang ayah kerumah Brama.
"Gara-gara Romo, Kinanthi dalam bahaya."
"Anakmu masih mengerti sopan santun, dia datang langsung mencium tangan Romo, tapi kamu datang-datang langsung menuduh Romo." Haryo meraih tangan Brama dan menciumnya dengan takjim.
"Sebelum eyang bicara dengan papa, eyang ti masak apa?" Dwi menyela saat penciumannya mencium bau harum dari masakan sang eyang putri. Eyang putri itu meski sibuk jadi dokter tapi tetap memasak untuk eyang kakungnya. Katanya biar eyang kakung tidak melirik wanita lain. Kalau perut sudah kenyang dari rumah tidak akan ada kesempatan wanita lain memberi makanan, karena menurut eyang putri cinta itu datang dari perut kenyang dan hati yang senang. Bukan dari mata turun ke hati.
"Telur dadar, ikan goreng, tumis kacang panjang dan tempe serta krupuk. Kamu lapar dek?"
"Iya, Papa langsung narik aku dari tempat tidur setelah baca koran hari ini. Lihat eyang ilerku saja masih nempel, belum cuci muka, eh papa udah seret-seret aku. Ini tadi papa sudah mau ke bandara mau nyusul Kin. Eyang bayangin saja masih pakai kaos oblong dan sarung mau ke Jepang, bisa-bisa disangka kabur dari acara khitanan masal."
"Cuci muka, dek. Minta makan sama eyang ti mu. Jangan ribut-ribut nanti paman mu bangun. Eyang mau ngeladenin papamu yang sudah seperti sapi gila." Dwi Arya, anak kedua Haryo segera masuk kedalam rumah sang eyang, meninggalkan kedua orang tua yang siap adu urat.
"Kamu kenapa pagi-pagi bikin keributan dirumah romo? Memangnya apa salah romo sampai kamu bilang Kin dalam bahaya."
"Lihat! Pangeran kesayangan romo melamar Kin di Jepang! Benar-benar tidak sopan duda satu itu, berani-beraninya melamar Kin tanpa bertanya pada Haryo dahulu! Dianggap apa Haryo ini, jangan mentang-mentang dia putra mahkota bisa berbuat seenaknya. Seharusnya dia meminta restu Haryo dulu sebelum melamar Kin, bukan langsung melamar Kin, kalau anak cantik Haryo kebingungan terus dia langsung jawab iya bagaimana, kan gawat romo."
"Ndak ada yang gawat, kalau Kin langsung jawab iya itu artinya kamu punya menantu calon raja. Lagipula, apa yang kamu khawatirkan Haryo, Pangeran Kusumo itu lelaki idaman,ndak ada perempuan waras yang akan menolaknya."
![](https://img.wattpad.com/cover/328709267-288-k575985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR KINANTHI
RomanceKalau dedek Kinan ketemu Mas Fajar apa yang terjadi yaaa???