Kediaman Tejokusumo.
Haryo duduk dengan menahan kekesalan. Beberapa waktu yang lalu dirinya masih melihat unggahan Pangeran Fajar Kusumo yang menyatakan cinta pada putri satu-satunya masih viral dan banyak mendapat komentar dari netijen. Meski banyak yang mendukung hubungan keduanya tapi Haryo tetap pada pendiriannya. Yang punya anak kan dirinya, bukan netijen. Kalau netijen merestui tapi sebagai bapaknya Kinanthi dirinya tidak merestui netijen mau bilang apa, meski ia tidak memungkiri kekuatan netijen itu maha dasyat, apalagi urusan bully membully orang wah jago-jago people plus enam dua itu.
Dwi terlonjak saat tiba-tiba sang kakek hadir disebelahnya hingga ia naik ke pangkuan Seno menantu Brama. Istri Seno yang tidak lain kakak Haryo segera menjewer telinga Dwi, anak kedua HAryo yang diangkat anak oleh Niken kakak Haryo.
"Turun, Dek. Kamu itu berat, sembarangan main nemplok sama ayahmu."
"Eyang ini ngagetin budhe, untung dedek punya jantung yang kuat, tiba-tiba saja muncul. Eyang ini sudah tua bukannya makin rendah hati dengan tidak menunjukkan kesaktiannya malah pamer kesana kemari."
Bukkkk
Brama memukul kepala Dwi dengan bantal sofa. Dwi langsung nersembunyi dibelakang ayah angkatnya. Sementara Eka sang kakak pertama sudah bersandar manja pada istrinya. Eka itu kalau dirumah sudah mirip bayi, dengan gigi utuh dan berkumis, tapi kalau diluar lelaki itu beraura dingin tidak tersentuh dan bikin lawannya keder dengan tatapan matanya yang tajam.
"Ada apa papa mengumpulkan kita semua?"
"Ini tentang Kinanthi. Papa memutuskan untuk menutup semua akses bagi PAngeran Kusumo untuk mendekati adikmu. Papa ndak sudi punya menantu duda anak satu meski dia calon raja."
"Pa, serius Kinanthi di lamar Pangeran Kusumo? Kapan mereka kenal?"
"Papa juga tidak tahu. Adikmu itu tertutup urusan percintaan, setahu papa adikmu itu hanya jatuh cinta pada Fajar sang guru TK. Entah bagaimana ceritanya adikmu tiba-tiba dikejar-kejar pangeran sinting, duda anak satu lagi."
"Kin keren, dikejar duda. Buah jatuh ndak jauh dari pohonnya. Iya kan mas Eka??? Ini pasti karma buat papa karena dulu suka mempermainkan wanita, sekarang Kin yang menanggung akibatnya. Coba dahulu papa ndak kawin cerai kawin cerai, pasti Kin ndak akan dikejar-kejar duda, dedek bener kan mas Eka?" Eka hanya mengangguk. HAryo semakin kesal mendengar perkataan Dwi, apa-apaan anaknya itu, menilai dirinya. Siapa juga yang mau kawin cerai sampai tiga kali.
"Kin sendiri bagaimana?"
"Untung Kin ndak punya perasaan apa-apa sama pangeran sinting itu."
"Papa yakin?" Giliran Eka yang bertanya, Haryo berfikir sejenak. Kalau dipikir-pikir, tidak mungkin Kinanthi tidak mengenal Fajar Kusumo, masa orang tidak kenal ujug-ujug bilang i lev yu bisa-bisa dilempar sandal. Pasti anaknya itu kenal pangeran sinting itu, tapi kapan, dimana dan sejak kapan kenalnya? karena setiap Fajar Kusumo datang kerumahnya Kin tidak pernah menampakkan diri, tidak mungkin kan pangeran itu menyelinap kekamar anak perempuannya lalu melakukan hal-hal tidak senonoh pada putrinya?
"Papa yakin, Kin anak papa, jadi tidak mungkin Kin menyukai seorang duda."
"Justru karena Kin anak papa, makanyanya Kin menyukai duda." Haryo berdecak tak setuju dengan pendapat Dwi.
"Kin itu bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik dari seorang Fajar Kusumo."
"Kalau Fajar jodoh Kinanthi bagaimana?"
"Romo, kalau memang jodoh Kinanthi bernama Fajar, pasti bukan Fajar Kusumo, bisa jadi dokter Fajar, Kapten Fajar, Insinyur Fajar, Profesor Fajar, yang jelas bukan Gusti Pangeran Fajar Kusumo. Romo tidak marah cucu romo di permalukan oleh orang yang katanya memiliki tata krama dan sopan santun? Apa tidak bisa mengungkapkan kata cintanya melalui makan malam romantis, liburan eksotis, atau suasanya yang mendukung dua orang sedang jatuh cinta, bukannya malah dikeramaian seperti itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR KINANTHI
RomansKalau dedek Kinan ketemu Mas Fajar apa yang terjadi yaaa???