Kinanthi merebahkah tubuhnya setelah selesai mandi. Ia merasa lelah seharian kuliah dan mengerjakan tugas. Ia benar-benar menjadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang kuliah pulang tanpa pergi kemanapun selain mengerjakan tugas, itupun dirinya selalu meminta mengerjakan tugas dikampus. Baginya saat ini kampus adalah tempat aman dari penampakan Gusti Pangeran Fajar Kusumo, meski tidak menutup kemungkinan pangeran itu datang ke kampus mengingat ada kerjasama antara kampusnya dengan keraton. Setidaknya di kampus dirinya tidak sendirian, ada banyak teman-temannya yang akan menjadi tameng kalau-kalau sang pangeran berbuat cabul kepadanya.
Sampai saat ini Kinanthi tidak habis pikir bagaimana sang pangeran, putra mahkota, orang yang katanya terhormat, tidka lebih dari tukang sosor anak perawan. Kalau bisa dituntut atas perbuatan tidak menyenangkan, pasti langsung Kinanthi tuntut. Masalahnya, yang mau dituntut ini putra mahkota, bukannya membereskan masalah malah menambah masalah baru, bisa-bisa sang putra mahkota langsung menikahinya saat itu juga, double sial itu namanya. Masa iya KInanthi Tejokusumo yang menggemaskan ini harus dapat duda? Yo sik dipikirkan lagi dengan matang. Dia itu maunya dapat jodoh yang satu-satunya, bukan yang keduanya ketiganya, dia saja orisinil, pasangannya harus orisinil, bukannya malah berbuntut begini.
Mungkin dia harus merukyah dirinya agar tidak bertemu dengan orang yang bernama Fajar. Benar-benar orang yang bernama Fajar itu membuatnya sial. Kinanthi menggulir WAG kampusnya, ada pengumumuman tentang pertukaran pelajar ke Jepang. Matanya langsung berbinar, dengan semangat ia mendaftarkan diri. Sepertinya ia punya cara untuk menghindari orang-orang yang bernama Fajar. Di Jepang pasti tidak ada orang yang bernama Fajar, bukan. Adanya Takeshi, Tatsuya, Kimiwo, Pikachu, Nobita, dan Shizuka. Setelah mengisi form pendaftaran Kinanthi menutup ponselnya dan segera tidur.
***
"Bapak tidak setuju kamu pergi ke Jepang! Siapa yang akan menjaga kamu disana? Bagaimana kalau kamu terluka, masuk angin, kelaparan? Dek, coba bujuk anakmu ini biar dia ndak pergi ke Jepang."
"Ngga apa-apa kalau Kin mau ke Jepang, mumpung masih muda. Dari pada disini dikejar-kejar duda, lebih baik cari ilmu sampai ke negeri Jepang. Siapa tahu bisa nikah sama artis Jepang."
"Duh Dek Aghni, kesayangan Mas Haryo. Anakmu ini mau pergi keluar negeri loh. Bukan luar kota yang setiap saat bisa kamu kunjungi. Awas saja kalau kamu merajuk kangen anakmu, ndak mas anterin kamu ke Jepang. Mending dia di sini dikejar duda, daripada harus pergi ke Jepang."
"Kin itu hanya pergi keluar negeri mas, bukan ke luar angkasa. Kalau mas kangen ya tinggal terbang ke Jepang, nanti Aghni yang bookingkan tiketnya, kangmas Haryo yang ganteng tinggal bayar tiketnya. Sekalian kita bulan madu disana." ujar Aghni seraya mengedipkan mata dan membelai pipi suaminya. Haryo iku kalau sudah dengar kata bulan madu bawaannya penuh semangat, lupa niat awalnya mencegah sang putri ke Jepang.
"Lagipula mas rela anak perempuan satu-satunya di kejar duda?"
"Sik tho, dek, duda mana yang berani mengejar anak Haryo Tejokusumo?"
"Yang setiap sore sowan menghadap kangmas sambil clingak clinguk entah nyari siapa?"
"Siapa? Ndak mungkin pangeran Kusumo, wong dia sudah punya calon kok."
"Kangmas ini benar-benar tidak peka, buaya di depan mata tidak tahu. Calon apa?"
"Calon istri, itu ketua DPRD, Ibu Melati Sukma." Aghni berdecih.
"Kalau Ibu ketua DPRD itu calonnya pangeran Kusumo kenapa setiap melihat foto Kinanthi mata duda satu itu tidak bisa berkedip dan mulutnya siap meneteskan air liur?"
"Kok kamu memperhatikan lelaki lain sampai seperti itu, dek? Kangmas cemburu loh." Aghni menatap suaminya kesal.
"KAngmas HAryo tenang saja, yang diincar itu anak perempuan panjenengan, bukan istri penjengengan."

KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR KINANTHI
RomansaKalau dedek Kinan ketemu Mas Fajar apa yang terjadi yaaa???