Tenang

9.6K 315 43
                                    

Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Jangan lupa kepoin konten Ganta-Nara di tiktok yaa

Username : storyxxluv

Username : storyxxluv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~🖤~

Aku pernah begitu mencintaimu
Tenanglah di sana, semoga kamu selalu bahagia
Yang terpenting adalah aku sudah memaafkan mu
Melupakanmu biarlah menjadi urusanku

***

Seorang wanita tengah bersimpuh di depan gundukan tanah yang terlihat masih baru. Di tangannya memegang keranjang kosong. Bunga warna-warni itu sudah ia taburkan saat tiba. Di sampingnya terdapat teko kecil. Ia masih terduduk, mengabaikan gamis hitamnya, ia sudah tak peduli lagi jika benda yang dipakainya itu kotor. Angin sepoi-sepoi membuat kerudung pashmina itu bergerak.

Air mata seolah berlomba-lomba turun melewati pipinya. Tak menyangka jika ia akan ditinggalkan secepat ini. Beribu-ribu kata maaf pun tak akan pernah bisa membuat orang itu hidup lagi. Andai, hanya kata itu yang terus terngiang-ngiang di otaknya.

Tangisnya kian keras, hingga ia memukul dadanya sendiri, membuat dua wanita di belakangnya ikut menangis. Masing-masing dari mereka membawa bayi. Begitu sesak rasanya. Kenangan-kenangan bersama orang itu berputar di otaknya seperti kaset kusut. Ia begitu menyayanginya meskipun dulu orang itu pernah menyakitinya.

Ada apa dengan takdir hidupnya ? Kenapa begitu menyedihkan ?

Padahal ia sudah melahirkan seorang anak, hal yang paling ditunggu-tunggu orang itu. Tapi kenapa ia malah pergi ?

Beberapa hari setelah melahirkan, ia mendapat kabar tentang kematiannya. Seorang perawat memberikan sebuah surat dan rekaman. Setelah membaca surat dan rekaman itu, ternyata dugaannya selama ini salah. Orang itu begitu mencintainya. Bukan semata karena rasa bersalah, tapi cinta yang begitu murni. Dan ia sangat menyesal karena baru tahu sekarang.

"Nara sayang pulang yuu ?" ajak Putri sambil mengusap ujung matanya. Di gendongannya terdapat bayi laki-laki yang ditutupi selimut tebal.

"Engga ma, Nara mau di sini..."

"Kasian bayi kamu, dia butuh asi, sudah lebih dari satu jam kamu di sini, dia akan kedinginan kalau di sini terus." balas Putri.

Tiba-tiba tangisannya berhenti. Ia menatap ke arah makhluk kecil yang digendong mama Putri dan mommy Arletta. Perlahan ia pun berdiri, dua pelayan langsung memapah Nara, takut jika nona mudahnya terjatuh.

Kini Nara sudah berdiri di hadapan Putri dan Arletta.

"Pasti dia juga bakal kesepian..." gumamnya sambil menyusut kasar air mata di pipinya. Ingin sekali ia berteriak.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang