Heartbreak Pt. II

10K 337 13
                                    


Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

 Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~🖤~

Perlu diingetin berapa kali sih ?
Lo itu milik gue

***

Akhirnya setelah beberapa menit dari toilet, Nara keluar, karena lupa membawa bath robe, ia hanya memakai handuk tipis. Setelah buang air besar, ia langsung mandi, ia terlalu malas untuk kembali lagi ke kamar. Perlahan handuk itu terlepas dari tubuhnya. Tidak ada walk in closet, setiap kamar di lantai satu memang tidak memilikinya, Nara tidak khawatir karena gorden kamarnya masih tertutup. Dengan pelan ia mengoleskan body lotion ke setiap jengkal tubuhnya. Semua perlengkapan body care nya adalah hasil pemberian dari mama Putri.

Di saat yang bersamaan, di ruangan lainnya.

Seseorang terlihat membuka Mac book-nya, ia duduk di balkon sambil menyesap teh hijau. Padahal keadaan di luar masih sedikit gelap, tapi Ganta memilih diam di luar. Ia juga membuka pintunya lebar-lebar. Tidak ada rasa dingin sedikit pun, sengaja ia membuka pintunya agar udara segar masuk.

Baru saja ia menyalakan rekaman cctv itu, Ganta langsung tersedak. Dilihatnya Nara sedang sibuk mengoleskan body lotion ke dalam tubuhnya.

"Sial," gumamnya. Segera Ganta mem-pause videonya. Ganta tidak ingin video itu mengacaukan ujiannya. Ia akan menunggu keinginannya sampai hari Sabtu.

*

*

*

Seperti biasa, pasangan suami istri sarapan bersama. Kini tatapan Ganta tidak se judes kemarin, tapi ia masih acuh kepada istrinya. Sama sekali tidak ada sapaan selamat pagi.

Nara pun sama, kali ini ia juga tidak akan memulai percakapan terlebih dahulu. Memangnya enak dicuekin dari kemarin ? Kalau memang dirinya salah, seharusnya Ganta mengatakannya, bukan diam saja, membuat dirinya serba salah.

Setelah selesai, Nara beranjak dari kursi. Ia tak akan pernah lupa dengan bekal makan siangnya. Kakinya berjinjit untuk mengambil wadah tupperware berwarna hijau.

"Biar sama saya nyonya," tawar Komala, bersiap untuk mengambil tempat nasi itu dari tangan Nara.

Namun Nara segera menjauhkan tangannya, "kamu kerjain yang lain aja."

"Baik nyonya." Setelah membalasnya, Komala pergi ke ruang tengah.

Nara mengisi wadah dengan nasi secukupnya, lagi pula ia hanya akan berangkat kuliah, bukan untuk kuli. Untuk menunya, ia mengambil beberapa potongan daging fillet yang sudah dibuat oleh Bi Arum, untuk sayurannya ia buat sendiri.

Sejak tadi mata seseorang terus memperhatikan gerak-gerik Nara. Dimulai saat wanita itu mengikat rambut agar tidak mengotori bekalnya, sampai Nara telah selesai memasukkan kedua benda berwarna terang itu ke dalam tas jinjingnya. Mulai hari ini ia hanya akan membuat satu. Tak ada lagi bekal untuk Ganta, karena semua itu percuma. Lagian suaminya itu selalu pergi ke kantin, ia tak perlu khawatir kalau Ganta akan merasa kelaparan.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang