Advice

9.4K 327 8
                                    

Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

 Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~🖤~

Semoga dugaan-dugaan itu tidak nyata

***

Tautan mereka sudah terlepas, tapi mereka masih berhadap-hadapan. Nafas Ganta memburu. Begitu terasa di permukaan kulit wajah Nara. Jarak merasa masih belum berubah se inci pun, begitu intim, karena tak sanggup terus ditatap secara intens, perlahan Nara menggerakkan kepalanya ke samping kanan. Namun gerakkannya ditahan oleh Ganta. Lelaki itu menjepit dagu Nara, lalu kembali menempelkan bibirnya.

Ganta menutup matanya, Menyesap dalam-dalam bibir istrinya. Manis, begitu candu, itulah kenapa ia selalu tidak bisa menahan lagi jika menyentuh bibir Nara, selalu bergerak perlahan, dan lama.

Setelah beberapa menit, Ganta pun berhenti. Hidung mancungnya menempel dengan hidung milik Nara.

"Gan-taa, sudah."

Jarinya mengusap bibir Nara yang basah dan membengkak.

"Benda ini milik gue, jangan sampai orang lain menyentuhnya!" ucap Ganta dengan suara beratnya.

"I-iyaa..."

Sebenarnya ia ingin melanjutkan kegiatannya, tapi ia tidak ingin kebablasan dan membuat Nara menjadi takut.

"Ganta kenapa kalungnya kamu putusin ?" tanya Nara bingung. Ia masih merasa shock ketika Ganta tiba-tiba menciumnya.

"Lo lebih cocok pake yang ini."

"Tapi itu dari mama."

"Biar gue yang simpan yaa, lo duluan ke bawah gue mau ganti baju dulu," ucap Ganta sambil mengelus lembut rambut Nara.

"Tapi harusnya nggak dibikin rusak!"

"Nanti gue ganti," bujuk Ganta.

"Nggak semuanya bisa diganti," balas Nara kecewa.

"Maaf, nanti gue benerin. Gue janji balikin ini ke lo, tapi nggak sekarang. Gue perlu waktu. Sekarang lo ke bawah dulu yaa ?" bujuk Ganta.

Setelah Nara benar-benar pergi, Ganta mengambil kalung yang tergeletak di kamar, lalu melemparkannya ke kolong kasur.

*

*

*

1 minggu Kemudian

Setelah berkendara sekitar setengah jam, akhirnya mereka sampai di depan rumah Putri. Melihat mobil yang tidak asing, para penjaga langsung membuka pagar berwarna hitam itu.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang