Menjemputmu Pulang

11.1K 362 16
                                    

Guys support aku dengan vote dan comment ya. Cuma bentar kok, abis itu kalian bisa scroll cerita lagi 🥰

Jangan lupa kepoin konten Ganta-Nara di tiktok yaa

Username : storyxxluv

Username : storyxxluv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~🖤~

I'm sorry
Sorry for everything

***

Sebelum ke rumah orang tuanya, Ganta pulang dulu ke rumahnya. Ia akan mandi sebentar, malu rasanya kalau menemui Nara dalam keadaan kotor, apalagi sekarang Nara sedang mengandung, begitu sensitif. Ia menyuruh Dipta pulang saja karena setelah dipikir-pikir akan canggung kalau nanti mereka pulang bertiga.

Saat menuruni tangga, Ganta melihat beberapa pelayannya sedang berkumpul. Awalnya Ganta hanya melewati saja, namun lelaki itu berbalik.

"Hari ini saya akan menjemput Nara, tolong pindahkan semua barang-barangnya ke kamar saya tanpa terkecuali. Bersihkan kamarnya yang dulu, kunci pintunya lalu simpan di laci saya," ucapnya.

Para pelayan langsung saling melirik. Mereka tahu kejadian saat nyonya mudanya itu kabur. Mereka tau karena para bodyguard pernah membicarakannya di taman belakang kebetulan mereka sedang menyapu taman kesayangan Nara. Mereka juga ikut menyayangkan tindakan tuannya yang keterlaluan. Mereka begitu menyayangi Nara. Komala selalu menganggap wanita itu seperti adiknya sendiri. Meskipun mulutnya terkadang ceplas-ceplos, apalagi saat membicarakan tingkah Nara kepada teman-teman pelayan lainnya. Bukan menceritakan hal buruk, ia hanya menceritakan tingkah lucu nyonya mudanya itu yang kelewat polos dan lucu.

"Non Nara bentar lagi pulang tuan ?" tanya Devi dengan antusias.

"Syuut Devi ih jangan kepo," ucap Komala. Devi memang selalu ingin tahu.

"Iya, saya akan menjemputnya, semoga dia mau pulang," balas Ganta.

"Semoga nona mauu ya, soalnya Devi udah kangen tuan. Kami semua kangen sama nona Nara. Kangen berkebun, bikin seblak, ngedrakor. Pokoknya..."

Sebelum Devi menyelesaikan ucapannya, Ganta berlalu.

Bibir gadis itu mengerucut.

"Pantas saja nona Nara kabur, tuan Ganta benar-benar menyebalkan, tak pernah mau denger pendapat orang!" batinnya tak suka. Ia menyumpah-serapah orang yang memberinya upah lebih untuk biaya kuliahnya. Yup seperti kata pekerja lainnya, Ganta memang galak dan kejam, tapi lelaki itu dermawan.

"Sudahlah Devi, kita doakan saja semoga nona mau pulang," alas Bi Arum, kemudian kembali ke dapur untuk mengelap meja.

*

*

*

Ganta berdecak kesal saat jalanan di depannya begitu macet. Tak ada celah sedikitpun untuknya. Mungkin karena saat ini jamnya orang pulang ngantor. Klakson terus berbunyi disaat kendaraan di depannya belum maju juga. Sebenarnya ia ingin memakai motor, tapi ini sudah hampir Maghrib, dan ia tahu saat ini Nara tengah mengandung ia tidak ingin Nara dan baby utun kedinginan. Sungguh ia sudah tidak sabar untuk mengelus perut istrinya itu.

You Are My Antidote (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang