3. Menyelamatkan...?

155 22 2
                                    

Lalala... Hmm...~

Aku berjalan mengikuti aliran sungai sembari bersenandung. Aliran sungai itu membawaku ke sebuah jalan Lega yang berada di tengah hutan.

Jalan itu kelihatan sepi dengan dedaunan Yang Berserakan disekitar jalan, jelas sekali menandakan kalau jalan ini jarang dilalui orang. Mungkin karena posisinya yang berada di hutan.

"Baiklah, mungkin aku akan sampai di ibukota kerajaan dalam beberapa puluh menit lagi"

Beberapa menit berjalan, tiba-tiba terdengar suara tendangan Yang keras dari arah depan.

Suaranya terdengar seperti suara tendangan Kayu yang dilanjutkan dengan Pecahan Kaca.

"Hm..?"

Merasa tertarik dengan suara itu, aku berjalan dengan hati-hati ke asal suara.

"Hewan kah? Atau... Bandit?"

Aku menggunakan teknik penghilang aura dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, menuju asal suara.

.

.

Dari kejauhan, terlihat sebuah Kereta dagang tengah diobrak-abrik oleh sekelompok bandit.

Barang dagangannya berserakan di jalan, memperlihatkan beberapa tanaman obat dan potion yang sudah hancur.

"Pedagang Obat, ya?" Gumamku.

Seorang Bandit berambut hitam tengah mengancam pria itu dengan pedang panjangnya, sedangkan 3 bandit lainnya mengacak-acak isi kereta seolah mencari sesuatu.

"Benar-benar Pembegalan... Menarik..., haruskah aku menolongnya? Tapi aku kan villain" Gumamku pelan.

.

.

Aku terus memperhatikan aksi para bandit itu, sampai salah satu diantara ketiga bandit yang mengacak-acak berteriak "aku menemukannya!".

Membuat kedua bandit yang tadi ikut mengacak-acak segera mendatanginya dengan tersenyum licik menyerigai, sedangkan satu bandit lainnya sudah bersiap-siap akan menebaskan Pedangnya ke tubuh Pria muda itu dengan senyuman Mengerikannya.

"Hm... Sepertinya ini waktunya bagiku untuk menunjukkan taring... Lagi pula, semenjak aku yang telah menguasai tubuhnya, tak ada salahnya kan?" tegasku pelan.

.

.

Tepat sebelum bandit itu menebas Tubuh sang pria muda, aku Meneriakinya dari atas pohon.

"Hoi! apa yang sedang kalian lakukan!?"

Keempat bandit itu melirik ke arahku dengan tatapan terkejut sekaligus merendahkan.

"Petualang? Eh? Seorang Gadis?" Ucap bandit yang sebelumnya berteriak.

"Oi... oi... Sudah berapa lama kau disitu, Nona?" Tanya Bandit yang memegang pedang, sepertinya aku berhasil menghentikan aksinya.

"Um mungkin... Dari tadi?" Jawabku, sembari memegang dagu dan pura-pura berfikir.

"Dari tadi? Wah... wah... Apa saja yang sudah kau lihat Nona?" Tanya bandit lainnya dengan wajah sombongnya dan mencoba mendekati ku.

"Wah... Kau baik-baik saja..? Pipi mu sampai lebam begitu" Tanyaku, Sambil tiba-tiba berteleportasi di hadapan pria muda tadi dengan posisi jongkok tanpa Menghiraukan para bandit itu.

"...!!"

Keempat bandit itu terkejut karena lengah membuat bandit yang memegang pedang langsung melangkah mundur ketakutan dengan ketiga bandit lainnya yang langsung mengeluarkan senjata.

Bereinkarnasi Menjadi Penjahat Utama Di Game! 【Gēmu no mein'vu~iran ni tensei!】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang