Bereinkarnasi Menjadi Penjahat Utama Di Game! 【Gēmu no mein'vu~iran ni tensei!】

12. Kekacauan

Aku terbangun di keesokan paginya dengan rambut berantakan, tubuh ku terasa lebih segar setelah kejadian kemarin. Tapi tetap saja ada satu hal yang mengganjal dibenak ku.

"Aku mau mandi.." gumamku.

Manik biru ku langsung mengarah ke jendela di samping kasur dan membukanya perlahan, mempersilahkan udara dingin bertamu di ruang kamarku.

"Aahh.. segarnya"

Aku menghirup aroma manis dari udara pagi itu aromanya bercampur dengan kopi dan alkohol dari bawah Ruang kamarku.

"Mungkin dari Bar di bawah?"

Aku mematikan sihir Light dan membersihkan tubuhku dengan sihir, lalu bercermin sembari merapihkan rambutku dengan sihir.

"Noah tau tidak ya? Kalau aku Ras demon" tanya ku pada diri sendiri.

Kedua telinga ku yang agak panjang mengakibatkan orang-orang salah mengira diriku sebagai Half-elf.

"Mungkin aku harus tetap menyamar sebagai half-elf untuk sementara, itu demi kebaikan ku juga"

"Lagian menyamar juga membuat petualanganku semakin menarik!"

Aku menepuk pelan tanganku seolah mendapatkan ide.

"Ahh! Ku rasa aku harus menulis perjalanan ku di sebuah buku!"

Aku melirik sekeliling dan membuka lemari dan laci meja disamping kasur, mendapati sebuah buku lama yang agak tebal.

"Woah, pas sekali!"

Tanpa fikir panjang aku mengambil buku itu dan memasukan nya ke dimensional storage.

"Ohh iya! Bagaimana kabar Mc di dunia ini ya? sejak pertama bangun, aku tidak pernah mendengar orang-orang membicarakan soal dirinya"

"Mungkin aku bisa mencari tahu sambil berpetualang"

.

.

Aku tersenyum pada diri sendiri dan membenarkan jubah bertudung dilanjutkan berjalan keluar kamar sambil mengunci pintu.

Kaki mungil ku menuruni tangga dan mendapati Beberapa pasang orang yang tengah sarapan, kebanyakan dari mereka Adalah petualang yang sudah memiliki tim dan beberapa lagi warga sekitar.

"Pagi Kynara-chan! Apakah kau tidur nyenyak? Semalam?"

"Pagi juga Felien-san! Aku tidur nyenyak semalam, heheh"

Aku membalas senyuman gadis itu dan melambai menjauh.

Beberapa petualang nampak memandangi ku dengan penasaran sedangkan yang lainnya nampak tidak peduli menyantap sarapannya.

Tak ambil lama, aku langsung jalan cepat keluar Hotel.

.

.

Kota Eristonia sangat ramai pagi ini, interaksi penduduk lebih aktif dibanding hari kemarin.

"Mungkin karena ini hari senin?" Gumamku asal.

Manik ku melirik beberapa titik di kota itu dari dalam tudung berwarna hitam.

Memperhatikan kesibukan Para pedagang yang bersemangat menjajakan dagangan mereka, dan beberapa Warga dan petualangan yang tengah sarapan di toko atau sekedar lalu lalang.

Dari kejauhan nampak seorang Bangsawan yang terlihat bersama pelayan pribadi nya, memasuki sebuah toko Penempa pedang dengan terburu-buru.

"Sangat ramai" gumam ku, sebelum mendengar perut mungil ku mengomel.