Jariku memilih salah satu diantara puluhan misi di papan, kertas Misi di tempel menggunakan Lem sihir agar Tidak Mudah terjatuh saat Petualang lain Mencari Misi di papan.
"Hm... Tolong bersihkan slime yang menggangu kebun... Hadiahnya... 30 koin perunggu... Uhh... Ini misi Tingkat E kan?" Aku bergumam, menggolongkan tingkat Misi itu.
Karena aku masih Bronze, harusnya aku hanya bisa Mengambil misi E-D.
"Mungkin aku bisa Coba Misi yang rendah dulu, lagi pula.."
Aku melirik misi lainnya di papan itu."Seluruh Misi tingkat D sudah ludes di papan!"
Aku mengambil Misi itu dan mendaftarkannya Pada Milla-san."Semangat!" Ia mengepalkan Tangannya menyemangatiku.
Aku membalasnya dengan acungan jempol dibarengi senyuman manisku.
.
.
Di misi itu tertulis kalau Lokasi Slimenya berada di sebuah kebun, tepatnya di pedesaan kecil sebelah Barat Ibukota Kerajaan.
Aku menuju lokasi dengan Berjalan kaki, sembari membiasakan diri dengan lingkungan dan suasana sekitar. Hingga tibalah aku di Desa tersebut, Desa Breilen.
Baru saja berjalan memasuki Desa, seorang Gadis berumur 14 tahun berlari ke arahku dan meneriaki ku.
"Woah! Kakak petualang yang di perintah Oleh Kak Keil kan?"
Aku sedikit terkejut sebelum akhirnya menjawab perkataannya.
"Ah... Maksudmu yang misinya adalah Membasmi slime di kebun?" Tanyaku, memastikan."Yeah Benar! Slime itu! Mereka sangat nakal, Mereka bahkan Menghancurkan kebun kami!" Gadis itu menggerutu kesal.
"Yeah... Slime memang nakal sih. tapi tenang saja, aku akan Mengajari mereka sopan santun"
Aku mengubah kata membasmi dengan halus, membuat nya memiringkan Kepala karena bingung dengan arti Ucapanku.
Gadis itu mengantarkan ku ke Kebun yang ia maksud. Kebunnya tidak jauh dari pemukiman Warga dan dekat dengan sebuah Sungai kecil.
"Jadi ini Kebunnya?" Tanyaku.
Gadis itu hanya mengangguk pelan. Kebunnya benar-benar kacau, Tanaman berserakan dimana-mana, bahkan pasca panen pun tidak akan seberantakan ini.
"Apakah slime itu sering mengacau?"
"Um... Tidak, baru kali ini Segerombolan Slime merusak Kebun kami... Kak Keil sampai menyerah karena jumlahnya yang sangat banyak" jawabnya.
Aku memegang dagu dan mengangguk, mencoba mencerna penjelasannya.
"Kalau begitu, bolehkah aku bertemu dengan Kak Keil?"
"Uh maaf, tapi Kak keil sedang pergi ke hutan, ia Sedang mencari tanaman obat dan juga Berburu untuk makan Malam. Oleh karena itu ia membuat kertas permohonan ke Guild Petualang" jawabnya.
"Begitu ya... Sayang sekali, tapi tak apa"
Aku berjalan memasuki kebun itu dan merasakan Energy Sihir yang sedikit kuat, rasa-rasanya auranya dari dalam Tanah.
Aku menfokuskan diriku pada energy itu, mataku tertuju pada Tanah yang berada di hadapanku. Aku sedikit berjalan dan berjongkok, mengamati Tanah itu.
"Energy ini, Terasa familier... seperti..."
.
.
Aku mengais Tanah dengan Tangan kosong dan terkejut dengan apa yang ku dapati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bereinkarnasi Menjadi Penjahat Utama Di Game! 【Gēmu no mein'vu~iran ni tensei!】
Adventure"Aku Bereinkarnasi Menjadi Villain Di Game yang Ku mainkan, Benar-benar tak masuk akal, Lagipula kenapa jadi Villain?" "Lalu tujuan apa Yang akan aku ambil? dan Main Character nya Lagi ngapain ya..?" [!!] DISCLAIMER [!!] Dilarang melakukan tindakan...