23. Si Gadis Perencana

41 4 0
                                    

Semilir Udara sejuk berhembus di lorong istana, tempat Kami menuturi kakak beradik itu dari belakang.

Tepat di sebuah pintu berknop emas dengan corak cokelat pada pola hiasannya.

Tepat di depan pintu itu sang putri menghentikan langkahnya, menunggu bawahannya membukakan pintu untuknya dan Noah.

"Silahkan masuk, tuan putri" ucap pria berambut putih dengan membungkuk hormat dan menahan pintu terbuka lebar untuk mereka.

Putri Aurelia tersenyum pada bawahannya, "Terimakasih Larna"

Pria bernama larna itu sontak berdiri tegap dengan senyuman berseri ketika menerima pujian dari Aurelia.

Tak lama  masuk ke ruang keruangan itu, disusul noah dan dirinya.

Sedangkan Aku malah melongo tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Pangeran Damian yang menyadari nya langsung berhenti dan menoleh ke belakang, ia tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Itu ruang kerja Adikku, putri Aurelia. Ruang kerjaku ada di lantai 2, sedikit jauh dari sini"

Aku menggelengkan kepala dan menyadarkan diri, menoleh ke arahnya dan mengangguk.

"Baik, m-maaf pangeran" jawabku canggung.

"Tak apa, santai saja. Ngomong-ngomong berhenti berbicara formal padaku, kau bisa berbicara seperti layaknya teman dekat padaku"

Damian menoleh kearah ku dengan senyum ramah sambil melanjutkan langkahnya, membuatku mengangguk semangat dan kembali menuturinya dari belakang.


◀▷◀▷◀▷◀▷

Setelah kami menaiki tangga yang mengarahkan pada sebuah lorong lainnya, Damian akhirnya berhenti di salah satu pintu dengan knop berwarna emas dengan kayu pintu berwarna putih bersih.

Fishl yang mengerti, buru-buru membukakan pintu untuk majikannya itu, mempersilahkan aku dan damian Masuk sebelum dirinya.

Damian Melangkah masuk ke ruang kerjanya, tubuhnya berdiri di samping sebuah sofa panjang sebelum ia mempersilahkan ku duduk.

"Thanks, Damian"

"Sama-sama" jawab nya, sambil duduk bersebrangan denganku, sedangkan Fishl Berdiri Tegak di samping belakang Damian.

.


.

Manik biruku melihat sekitar, menelaah ruangan itu dengan detail, namun tak merasakan sesuatu yang familiar. Mungkin karena baru kali ini aku masuk ke Ruang kerja Damian.


  

Ahem!

Pria itu berdehem, seolah akan memulai pembicaraan. Menarik perhatian ku yang langsung ku tujukan padanya.

"Nona Kynara, sesuai dengan permohonan mu pada ayahku, yakni turut serta dalam pencarian Veinhal. sebagai pemimpin dalan pencarian ini, aku akan menempatkan mu ke dalam regu Khusus.."

"...nantinya kau akan diberikan misi dan kewenangan untuk mencari dan melakukan penelusuran seorang diri.."

"...Bukan itu saja, kurasa dengan ini kau sudah tahu kalau kau akan dikirim ke Daerah kebangsawanan Burgh sesegera mungkin" damian menjelaskan Role ku.

Bereinkarnasi Menjadi Penjahat Utama Di Game! 【Gēmu no mein'vu~iran ni tensei!】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang