🍬BERTEMU DIA🍬

10 0 0
                                    

tepat pukul 17:00 itu waktunya Febri harus pulang kerumah, karena ia yakin mamahnya sangat mengkhawatirkannya

"Jar, Hen, gue balik dulu ya" pamit Febri

"ati ati Feb, jangan ngebut lo" sahut Navis

"hm"

Pria itu mulai memakaikan helm fullface nya, dan menunggangi motor hitam kesayangannya.
Motor nya melesat begitu saja, ia mengarahkan motornya ke Jalan Mawar, dimana rumahnya berada, namun sial, motornya hampir menyerempet seorang gadis yang ingin menyebrang

AAAAAA teriak gadis itu yang terdengar Febri

"Bangsat!" umpat Febri dari sebalik helm fullfacenya

Buru buru ia turun dari motor dan menghampiri gadis itu

"Lo gapapa?" tanya Febri yang mulai khawatir

"Gak papa"

Gadis itu masih belum berani menatap wajah Febri

"lo kenapa? gue bukan orang jahat kok, lo tenang aja"

"bukan itu"

"terus?"

"gue takut sendirian, tadi gue dikejer preman dari sana" tunjuk jarinya ke arah barat

"lo ketakutan ya? ya udah ayo gue tolongin, lo mau kemana hm?"

"gue mau pulang"

"dimana alamat rumah lo?"

"Jalan mawar"

"ternyata kita sekomplek, ya udah ayo pulang bareng gue"

"gapapa?"

"santay aja kali, yuk"

Gadis itu menuruti tawaran Febri, kali ini ia berada di boncengan lelaki yang sama sekali tak dikenalinya
Tapi entah mengapa rasanya nyaman berada di pelukannya

"jantung lo kok deg deg an? lo punya riwayat jantung ya?" tanya Febri yang masih fokus menyetir

Shit ternyata dekup jantungnya bisa dirasakan oleh pria yang sekarang sedang memboncengnya

"ng--ngg--nggak, ini gue panik aja karena kejadian tadi" alibi gadis itu padahal ia deg deg an saat berada di dekat Febri

"oh gitu"
.
.
.

"disini rumah lo?" Febri mendadak berhenti seketika

"iya"

"deket dong sama rumah gue"

"rumah lo?"

"iya tuh rumah gue, cuman beda berapa langkah doang dari lo"

"lo anaknya Pak Bagja?"

"iya gue, kenapa emang? cakep ya? ya emang sih darisana nya" percaya diri Febri yang tak tertandingi

Melihat hal itu, gadis itu hanya berdecih dan memutar malas kedua bolamatanya

"kok gue baru liat lo ya? lo pindahan?"

"iya gue pindahan dari Bandung"

"BANDUNG? BERARTI LO BARUDAK WELL DONG?"

"HAH? BARUDAK WEL? APAAN SIH?"

"Bandung bagian mana sih lo, kok kudet, ya udah deh gue mau balik"

"iya, btw makasih ya"

"santay aja kali"

"ya udah gue pamit ya byee"

NIRWANA ANDARIFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang