Seperti biasanya, hari ini Ayana kembali sebagai siswi pada umumnya. Kali ini Ayana diantar oleh Mamah dan Kakaknya, pasalnya Nirfani meminta Anggara untuk mengantarkannya ke supermarket, dan sekalian saja memgantarkan Ayana ke sekolah.
Dengan seragam yang rapih ia keluar dari mobil putih nya dan mulai masuk ke gerbang sekolah."Semangat ya sayang belajarnya" Nirfani mengelus lembut pucuk rambut anaknya
"Ay" sapa orang dari belakang
"loh Putri?"
"iya Ay, bareng aja yu ke kelas"
"iya put sebentar ya"
"Mah Ay, pamit ya sama temen Ay"pamit Ay kemudian menyalimi tangan Mamah dan Kakaknya
"loh Mamah Ay" kekeh Putri saat Ayana menyalimi tangan ibunya, merasa tak sopan, akhirnya ia juga menyalimi tangan Nirfani dannn tak lupa Anggara juga
anjir tangannya lakikk banget, jadi candu mau gue pegang-pegang. Mana wanginya bikin gue ke inget teruss lagii
batin Putri terus memuji muji Kakak Ayana itu, rasanya ingin ungkapkan saja bahwa dirinya suka dengan Anggara.
"semangat juga ya Putri" balas Nirfani yang dibalas senyuman
Akhirnya Putri dan Ayana beranjak pergi dari mobil putih itu. Dengan perasaan berbunga bunda Putri menginjakan kakinya ke kelas.
*******
"PR bu Diah udah lo kerjain belum?" tanya Mahen
"udah" jawab Febri singkat
"buruan lo kerjain anjir. berangkat telat lagi, udah tau ini mapel guru galak" sungut Navis
Kelima siswa itu baru mengerjakan tugasnya dikelas, tidak dengan Febri, ia asik membalas chat Aziza karna tugasnya memang sudah dari awal selesai
Notifikasi tak hentinya berbunyi dari ponsel Febri, pria itu memang irit bicara dan typing kepada yang lain, namun dengan Aziza beda lagi.
Namun satu pesan yang membuatnya membulatkan mata,pesan dari Ay, yang nomornya belum sempat ia save
08*********:
gue bawain bekel, karna disuruh mamah, jangan lupa lo makan. nanti gue titipin ke MusthafaTak ingin ada rasa membalas sekalipun, rasanya jijik dan aneh dengan perhatian Ayana, padahal dirinya sudah bilang untuk tidak mengatur ngaturnya, tapi apa ini?
"assalamualaikum" ucap seorang bergamis hijau dari depan pintu
"anjir bu diah udah dateng, mana tugas gue belum selesai" Panik Mahen yang dirinya terancam dihukum
"ya anak-anak hari ini kita melanjutkan ke BAB 8. Dan untuk tugas yang merangkum kemarin, akan saya cek sekarang juga. Jadi silahkan kalian letakkan buku kalian diatas meja" perintah Bu Diah yang di pahami seluruh murid kelas IPS6
Bu Diah sibuk mengecek satu persatu buku yang terletak di masing masing meja siswa.
"buku apa ini Alea?depannya PAI, tengahnya Geografi dan paling akhir mapel Sosiologi" komentar Bu Diah saat membuka buku milik Alea
"bukunya campuran bu, saya malas nulisnya" jawabnya tanpa dosa
Bu Diah hanya mendengus kesal mendengar penuturan anak didiknya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
NIRWANA ANDARIFF
Teen FictionCerita ini sedikit diambil dari kisah nyata, ya karena cerita ini saya angkat dari kisah saya dan teman teman saya, semoga kaliann suka yaa