🍬NAVIS🍬

14 1 0
                                    

Pagi hari yang cerah bagi seorang remaja yang baru bangun dari tidurnya, kini ia selesai mandi dan bersiap siap, untuk sarapan bersama mamahnya.

Kehidupan sehari harinya ia habiskan bersama sang bunda yang selalu rewel akan anak bungsunya itu, Navis terlahir dari empat saudara dan dia anak bungsunya, tak aneh jika bundanya paling intens perhatian padanya, karena Kakak kakaknya pun berada di luar kota.

"Nih bekel nya" ujar wanita paruh baya itu sambil menaruh bekal ke dalam tasnya

"kemarin kamu makan bekel dari cewek kamu ya Vis" tutur Izna, seorang janda kaya raya yang menghidupi satu anaknya, karena ketiga anak lainnya sudah mapan

"Bunda kata siapa?"

"Musthafa, kemarin Bunda nanya kamu makan apa aja di kantin sekolah, karna kan bunda lupa nyiapin bekel buat kamu, taunya kamu makan bekel dari cewek kamu, ya syukurlah"

"bukan cewek bun, itu temen"

"ya temen cewek kan?"

"iya bun, tapi artinya beda"

"udahlah Vis apa kata kamu aja, tapi ini bunda pesen buat kamu, kasih bekel ini ke cewek kamu itu ya,ucapin kembali terimakasih dari bunda Navis yang paling cantik sejagat raya Indonesia pusaka" cerocos Izna tanpa hentinya

"iya bun nanti Navis kasiin, ya udah Navis berangkat dulu ya, Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

******

Kini Navis sudah berada di depan indor, ia sedang menunggu keberadaan Musthafa, karena ia akan memberikan bekal ini bersama Musthafa, karena tak mungkin jika dirinya sendirian kesana.

"Mus, lo mau ke Maudy ngga hari ini?"

"Ngga bro, Maudy gak masuk hari in ga masuk, lagi ke luar kota anter nyokapnya"

anjing gimana dong

"lo kenapa Vis?"

"gini Mus, gara gara lo bilang kemarin gue dikasih bekel sama Azwa, gue disuruh kasih bekel juga karena ucapan terimakasih, disuruh nyokap gue"

"mau gue anter?"

"boleh, tapi tolong ya Mus, lo jangan ribut ke yang lain, kalau gue kasih bekel ini ke temennya pacar lo"

"santee aje kali bang, kaya baru temenan kemaren kita"

"iya deh gue percaya"

Musthafa dan Navis bergegas menuju kelas IPS 8, terlihat langsung wajah wajah teman teman akrab Maudy menyapa Musthafa

"Lo cari Maudy? kan dia gak betangkat hari ini" ujar Putri

"iya gue tau, gue kesini mau anter temen gue nih" Musthafa menggerakan alisnya ke arah Navis

"Cari siapa lo?" ketus Nazneen

"gue cari Azwa, ada?"

"tunggu sebentar, anaknya lagi ke koperasi siswa"

" oh gitu, lo yang namanya Nazneen?" Navis kembali menduga duga

"iya gue Nazneen, kenapa?"

"temen gue naksir sama lo" sambung Musthafa

"siapa temen lo? gue aja gak kenal kalian"alibi Nazneen padahal ia tau bahwa geng pacarnya Maudy ini sudah terkenal seantero SASTRAJAYA

NIRWANA ANDARIFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang