🍬BERSAMA AZIZA🍬

12 2 0
                                    

"kita nge mall yuk yang"ajak Febri pada sang pujaan hatinya

"males ah, kemarin kan udah, kita ke danau aja yaaa"

"serius gak mau ke mall? kamu gak mau beli apa gituu?"

"nggak, lagian kalau aku butuh juga biasanya aku beli sendiri kok, uang kamu di tabung aja yang, semisal kamu gak  terlalu butuh barang itu, jangan dibeli yang, mending nabung"

"okeyyy siapp sayang. ya udah kita otw danauu"

"kenapa gak makan siang aja yang, aku laper" alih Aziza yang rupanya perutnya mulai keroncongan

"oke deh makan dulu"ucap Febri menyetujuinya

"asikkk, makin sayang sama Febrii"

"mau makan dimana?"

"Nasdang aja ya" usul Aziza

"Nasdang?"

"iya, Nasi padang" jelasnya

"ouhh bolee, hayuu lahh gas"

begitulah kebiasaan Aziza, ia slalu meminta hal sederhana, walaupun ia tau bahwa pacarnya ini anak pejabat, yang hartanya juga tak usah dipertanyakan.

Namun aneh, Papah Febri slalu menilai buruk pada Aziza, padahal Febri belum pernah sekalipun mempertemukan pacarnya dengan kedua orang tuanya itu.

Sedangkan Nisa, ia merespon baik Aziza, namun ya ia tak bisa melawan keinginan suaminya itu yang harus menjodohkan anaknya dengan Ayana, gadis yang baru saja pindah dari Bandung.
.
.
.

"enak ga yang?"

"banget yang, aku baru tau Nasi padang seenak ini" lahap nya Febri yang baru pertama kali memakan Nasi padang

Keduanya sibuk melahap makanan yang mereka pesan, sengaja Febri memesannya banyak, ia sangat tergiur saat pertama kali suapan saja.

Selesainya makan, dua insan itu melanjutkan perjalanannya menuju danau yang favorit bagi mereka, karena disitulah Febri menyatakan perasaanya pada Aziza.

"aku slalu seneng kalau ke danau ini"ucap Aziza yang sekarang bersandar di bahu kekar Febri

"aku lebih seneng kalau kita bisa sama sama slamanya"

Febri menyurai lambut lebat milik Aziza, bau harum rambutnya yang khas membuat Febri candu akan mencium ujung rambut pacarnya itu

"Feb"ucap Aziza dan netra matanya fokus menatap wajah sempurna milik Febri

"apa hm?"

"kamu yakin kita bakal bareng terus?" netra Febri kini beralih menatap balik Aziza yang saat ini sibuk memandangnya, dan kini mereka saling menatap

"yakin sayang, kita bakal bareng terus kok"

"kamu kenapa nanya begitu?"tanyanya sembari mengelus rambut Aziza yang berantakan terkena angin

"kamu tau kan Papah kamu gak suka aku, padahal kita belum pernah ketemu lo"

"iya sayang, maaf ya gara gara aku, slalu belum siap ngenalin kamu ke mamah papah, jadi kaya gini" raut wajah Febri berubah kecewa

"gak sayang, itu bukan masalah, kita perjuangin restu Papah bareng bareng ya"

"hmmm"ucap Febri dengan menyeka air matanya yang hampir membasahi pipi

"ishh kok nangis sih, masa ketua geng nangis? malu dong" ledek Aziza dan giliran dirinya yang mengelus lembut rambut Febri, dan tak lupa pula pria itu tertidur di pangkuan pacarnya

"manja banget nih anak tunggal"

"biarin ke pacar sendiri"

"feb"

"hm? apa lagi sayang"

"kamu slalu sayang aku kan?"

"slalu dong sayang, kita akan jadi satu keluarga suatu saat nanti, kamu tenang aja ya, kita nanti akan bahagia sama keluarga kecil kita" Febri berandai andai, entah terjadi atau tidak itu urusan nanti

"eumm gemeshh banget impiannya, tapi kamu bakal nikah sama aku kan Feb?"

"iya dong sayang, terus artinya keluarga kalau gak nikah apa?"

"hahahaha iya juga, barangkali kita kakak adik kan, itu juga bisa jadi keluarga" gurau Aziza yang mencubit hidung mancung Febri

"awshh sakit yang. logikanya dari mana yang kita kakak adik, ya kali, gak mungkin" ringis Febri kesakitan

"hhe maaf ya. tapi kalau nanti kamu dijodohin gimana yang? kali aja Papah mau jodohin kamu gitu"

DEG

Seketika pria itu melamun bak orang yang sedang memikirkan sesuatu berat, yah memang berat sih bagi Febri, tenang Feb kamu sendirian hahaha.

aduh, mana gue belum cerita sama Aziza kalau gue dijodohin lagiii

"yang" suara Aziza yang membuyarkan lamunan Febri

"eh iya yang"

"kamu kenapa?"

"eh gak papa"

"pulang yuk, udah sore nih" ajak Febri yang mengalihkan suasana padahal ia masih deg degan atas pertanyaan Febri tadi

"ayok"

Busett Feb, berat amat dah idup lo😭 punya pacar baik tapi bokap gak setuju

kira kira kenapa ya bokap Febri gak setuju🤔🤔

yuk baca terus NIRWANA ANDARIFF

dan jangan lupa votee gess🤩🤩😍😍

SAYANG KALIAN SEMUA, TAPI KALAU GAK VOTE, GAK JADI SAYANG NYA🤨🤨🤭

NIRWANA ANDARIFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang