Arsya sudah berada dirumahnya dia pun bertemu dengan Tiara yaitu mama tirinya.
Jarak umur Tiara dengan Arsya tidak terlalu jauh, umur Tiara sekarang adalah 26 tahun.
"Bagus ya jam segini baru pulang."
"Darimana aja kamu?"
"Aduh tante tante, kenapa sih suka banget kepo sama urusan gua." Jawab Arsya
"Nggak sopan banget ya lo jadi anak."
"Ngapain juga gua sopan sama lo." Ucap Arsya lalu pergi meninggalkan Tiara.
"Eh mau kemana." Tahan Tiara.
"Apa sih gua mau ke kamar." Jawab Arsya.
"Tuh cucian baju sama piring numpuk, sana kerjain." Ucap Tiara.
"Aneh disini mamanya siapa sih, lagian kan kita punya pembantu." Jawab Arsya.
"Bibi Maryam itu urusannya cuma masak, Ya sisanya kamu lah." Ucap Tiara.
"Kenapa nggak lo aja." Satu tamparan tepat mengenai wajah Arsya.
"Jaga ya ucapan kamu."
"Kerjain sekarang."Arsya pun menuju tempat mencuci pakaian.
Dia memasukan bajunya kedalam mesin cuci lalu dia tinggal untuk cuci piring.
"Non Arsya bibi bantu ya cuci piringnya." Ucap Bi Maryam.
"Eh nggak usah bi, biar Arsya aja. Nanti ketauan si nenek lampir bisa bahaya." Ucap Arsya
"Tenang non tadi dia pergi keluar gitu katanya mau ketemu sama orang." Jawab bi Maryam.
Arsya pun dibantu cuci piring oleh bi Maryam.
"Akhirnya selesai juga cuci piringnya." Ucap Arsya.
"Yaudah non Arsya istirahat aja."
"Arsya harus ngejemur dulu bi."
"Udah itu biar bibi aja, kan emang itu kerjaan bibi."
"Yaudah deh bi, Arsya ke kamar dulu, makasih banyak ya bi." Arsya pun menuju kamarnya
Arsya pun mandi dan mengganti pakaiannya, Setelah itu dia tiduran di kasurnya.
"Papa kapan pulang sih." Arsya pun mengirim pesannya ke papanya.
Papa Arsya pun membalas pesannya, Papa Arsya pulangnya 3 hari lagi.
"Masih lama juga."ucap Arsya
"Mama juga lagi diluar negeri kayak papa."
"Kan enak kalau ada mama, gua bisa kabur kesana."
FIKI POV
Fiki sedang terdiam di kamarnya tiba tiba tiba saja dia memikirkan Arsya.
"Dia lagi apa ya?" Pikir Fiki
Fiki mengambil handphonenya lalu dia menelepon Arsya.
Call On
"Halo Sya."
"Halo, Ngapain lo nelepon gua? Kalau nggak penting gua matiin."
"Eh jangan."
"Ya terus ngapain lo nelepon gua?"
"Itu gua mau nanya, Kapan kita ngerjain tugas yang dua hari lalu dikasih?"
"Oh iya gua lupa kita ada tugas kelompok."
"Ya dasar tua."
"Ngeledek wae lo, Yaudah kerjainnya besok aja dirumah gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet by accident
Teen FictionBertemu tanpa sengaja itu hanya sebuah kebetulan apa memang ini takdir dari Tuhan? Siapa sih yang tidak senang bertemu dengan idola yang mereka banggakan. Tapi bagaimana jika itu bisa membuat kamu menjadi benci dengan idolamu. Jgn ada plagiat yaa pl...