Fajri yang mendengar ucapan Kezia langsung berkomentar.
"Dih mengpede loe." Jawab Fajri.
Kezia yang mendengar jawaban Fajri hanya geleng-geleng kepala.
Farhan yang sedang mencari keberadaan Adira karna ia udah beberapa hari tidak masuk kuliah.
Farhan melihat Reyna yang sedang membeli bakso ia pun menghampiri nya dan menanyakan soal Adira.
"Rey." Panggil Farhan.
"Ehh Han kenapa?"
"Adira kemana dah? Kok gak pernah keliatan?" Tanya Farhan.
"Ohh dia sakit Han." Jawab Reyna.
"Sakit?" Kaget Farhan.
"Sakit apa si Adira?"
"Biasa lambung dia kumat."
"Terus sekarang?"
"Sekarang udah masuk kok."
"Kok gak ke kantin?"
"Yaa dia nitip aja soalnya lagi males keluar kata nya, Mungkin masih lemes?"
"Ohh ok."
"Gua duluan yaa Han." Ucap Reyna.
"Ok."
Reyna pun meninggalkan Farhan di kantin sendirian sampai Farhan di buat kaget oleh temen nya sendiri.
"Dor."
"Shandy kagetin bae loe."
"Lagian loe ngapain di sini sendiri?" Tanya Gilang.
"Gak papa."
"Loe udah makan?" Tanya Shandy.
"Belum." Jawab Farhan.
"Yaudah pesen aja sekalian."
"Kalian baru makan?" Tanya Farhan.
"Iya, Tadi kita habis kelar tugas nya jadi baru sempet ke sini." Jawab Gilang.
"Pantes."
Mereka bertiga pun memesan makanan sesuai pesanan masing-masing.
"Tadi loe nanya apaan ke Reyna?" Tanya Gilang ke Farhan.
"Hmm ada deh kepo bae loe jadi cowo." Jawab Farhan yang langsung meninggalkan mereka berdua.
Gilang yang melihat Farhan meninggalkan ia dan Shandy pun melirik ke Shandy dan bertanya "Kenapa dia?" Shandy hanya menjawab "Entah."
"Adira ini makanan loe." Ucap Reyna yang baru datang dari kantin.
"Thanks Rey."
"Iya."
"Ehh Dir loe tau gak tadi ada yang nyariin loe tau."
"Haa siapa?"
"Farhan."
Uhuk uhuk Adira pun terbatuk saat mendengar nama Farhan.
"Ehh minum dulu nih." Reyna memberikan minuman ke Adira.
"Loe okay Dir?"
"Okay kok."
"Kenapa gua sebut nama Farhan langsung batuk kek gitu?"
"Yaa loe tau lah Rey Farhan kek gimana sama gua, Yaa kalo dia nanyain gua kan bikin terkejut kek tadi."
"Iya sih, Gua juga heran kenapa dia sekarang berbeda?"
"Entah lah gua."
"Yudah kita makan dulu sebelum bel berbunyi."
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet by accident
Teen FictionBertemu tanpa sengaja itu hanya sebuah kebetulan apa memang ini takdir dari Tuhan? Siapa sih yang tidak senang bertemu dengan idola yang mereka banggakan. Tapi bagaimana jika itu bisa membuat kamu menjadi benci dengan idolamu. Jgn ada plagiat yaa pl...