Olahraga pun dimulai, hari ini mereka melakukan pemanasan dengan berlari mengelilingi lapangan.
Di putaran pertama dan kedua Arsya masih kuat, ketika putaran ketiga kepalanya terasa pusing dan pandangannya kabur.
"Kenapa kepala gua pusing banget ya?" Batin Arsya
Karena sudah tidak kuat, Arsya pun terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Semua teman teman Arsya sangat terkejut, begitupun Fiki.
"Arsya."
Arsya pun dibawa ke UKS, Arsya belum juga sadar Fiki merasa khawatir dia pun meminta izin ke guru untuk membawa Arsya ke Rumah Sakit.
Setelah mendapatkan izin, Fiki menelepon Farhan untuk datang kesekolah.
Farhan pun datang ke sekolah Fiki, dia pun mencari keberadaan Fiki.
"Fiki lo kenapa?" Tanya Farhan
"Gua nggak apa apa bang." Jawab Fiki
"Terus kenapa nelepon gua?"
"Gua mau minta tolong buat bawa Arsya ke Rumah Sakit, abang kan bawa mobil."
"Yaudah gendong Arsya ke mobil abang."Fiki masuk kedalam UKS lalu dia menggendong Arsya menuju mobil Farhan, Arsya pun dibawa ke Rumah Sakit menggunakan mobil Farhan dan Fiki mengikutinya dari belakang dengan motornya.
RUMAH SAKIT
Dokter baru saja selesai memeriksa Arsya, Fiki pun langsung bertanya tentang keadaan Arsya.
"Dok bagaimana keadaan teman saya?" Tanya Fiki
"Keadaannya tidak terlalu parah, sepertinya teman anda belum makan dan juga sepertinya teman anda sedang mengalami stress."
"Yasudah saya tinggal dulu ya."
"Terimakasih dok." Ucap Fiki
"Kenapa Arsya nggak makan?" Tanya Farhan
"Pasti ada hubungannya sama memar di pipinya." Pikir Fiki
"Memar?"
"Iya bang di pipi Arsya ada memar dan dia bilang itu karena kebentur meja. Tapi Fiki curiga pasti ini ada hubungannya sama mama tirinya Arsya."jawab Fiki
"Yaudah lo jaga dia aja, abang mau balik ke kampus dulu soalnya abang ada ujian."ucap Farhan
"Iya bang, makasih ya udah mau bantu Fiki."ucap Fiki
"Sama sama."Farhan pergi meninggalkan tempat
Fiki membeli makanan dan minuman untuk Arsya di kantin Rumah Sakit. Arsya pun tersadar dan dia melihat sekelilingnya.
"Gua ada dimana ya?"pikir Arsya, seseorang masuk kedalam ruang IGD
"Akhirnya lo sadar juga."ucap Fiki
"Emangnya gua kenapa?"tanya Arsya
"Lo pingsan Sya."jawab Fiki
"Kenapa lo belum makan?"Arsya hanya terdiam
Fiki meletakkan makanannya lalu dia menggenggam tangan Arsya.
"Jawab pertanyaan gua Sya, lo kenapa?"tanya Fiki sambil menatap kedua mata Arsya
"Mama tiri gua marah gara gara gua kemarin pulang malam dan nggak ngerjain pekerjaan rumah. Jadi gua dihukum nggak dapat jatah makan, pas gua protes dia mukul gua."jawab Arsya
"Sya lo kenapa nggak ngadu aja sih sama papa lo."ucap Fiki
"Papa gua nggak akan percaya soalnya kan nggak ada bukti juga."ucap Arsya
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet by accident
Teen FictionBertemu tanpa sengaja itu hanya sebuah kebetulan apa memang ini takdir dari Tuhan? Siapa sih yang tidak senang bertemu dengan idola yang mereka banggakan. Tapi bagaimana jika itu bisa membuat kamu menjadi benci dengan idolamu. Jgn ada plagiat yaa pl...