Sebelum mandi Fiki mengabarkan ke Arsya kalo dia udah di rumah.
"Gua udh di rumah." Isi pesan tersebut.
Setelah mengirim pesan ke Arsya dia mandi.
"Oke." Jawab Arsya tapi Fiki masih mandi.
Setelah satu jam di kamar mandi Fiki pun keluar dengan badan yang lebih segar lagi.
"Segar nya." Ucap Fiki.
Fiki mengambil handphone nya ternyata Arsya membalas pesan nya tadi yaa walaupun singkat dia sangat senang.
Setelah menganti baju Fiki turun ke bawah dan ternyata Fenly dan Zweitson udah pulang ke rumah.
"Wihh udah balik nih kalian." Ucap Fiki.
"Iya baru balik, Hmm Fajri kemana Fik?"
"Fajri tadi di sini tapi sekarang gak tau dah Zwei."
"Mungkin di kamar."
"Bisa jadi."
"Fik gua bawain loe makanan nih."
"Wahh makasih Fen, Perhatian kali kau ini."
"Iya karna tadi loe belum makan kan?"
"Hmm sebenarnya gua udah makan tadi."
"Yaudah buat gua aja." Ucap Fajri yang tiba-tiba muncul dari kamar nya.
"Enak aja loe orang Fenly beliin buat gua bukan buat loe Fajri."
"Yaa kan katanya loe udah makan tadi."
"Laper lagi hehehe."
"Dasar."
Fiki memakan makanan yang di bawa Fenly dengan lahap. Fenly pergi ke kamar nya untuk mandi sedangkan Zweitson dan Fajri mereka sedang mabar di ruang tengah.
Setelah makan Fiki bergabung dengan Zweitson dan Fajri yang masih main game online.
"Zwei gantian dong, Gua mau main nih." Ucap Fiki.
"Bentar Fik nanggung tau." Jawab Zweitson yang masih asik main.
"Nih." Fajri kasih ke Fiki.
"Loh Ji kok loe kasih sih kan kita belum selesai." Kesel Zweitson.
"Gua mau makan dulu laper jadi gantiin sama Fiki dulu."
"Ahh elah."
"Emang kenapa sih Zwei loe gak mau main sama gua? Takut kalah?" Ucap Fiki yang melihat Zweitson tidak mau sama diri nya.
"Kagak yaa, Loe tuh kalo main curang tau loe."
"Loe aja yang gak ngerti, Gua main sama Fajri aja biasa aja tuh."
"Yaa karna Aji sabar hadapin kecurangan loe Fik."
"Emang iya Ji?"
"Auu dah, Udah kalian main dulu nanti gua gabung lagi bay." Fajri pergi meninggalkan mereka berdua main.
"Ayo Zwei main gua udah gak sabar nih."
"Main sendiri aja loe, Gua males."
"Dih loe kek gini dah."
"Bodo." Zweitson pergi entah kemana.
Fiki yang bingung harus main sama siapa akhirnya memutuskan untuk menunggu Fajri aja karna gak mungkin main sendiri gabut banget kalo kek gitu kan.
"Ji." Panggil Fiki yang melihat Fajri turun ke bawah.
"Kenapa?"
"Main sini sama gua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet by accident
Teen FictionBertemu tanpa sengaja itu hanya sebuah kebetulan apa memang ini takdir dari Tuhan? Siapa sih yang tidak senang bertemu dengan idola yang mereka banggakan. Tapi bagaimana jika itu bisa membuat kamu menjadi benci dengan idolamu. Jgn ada plagiat yaa pl...