Bel istirahat berbunyi Kezia dan teman temannya sudah berada di kantin.
"Si Arsya kemana?" Tanya Kezia.
"Tadi dia tuh dipanggil deh ke kantor guru." Jawab Azkadina.
Arsya berjalan menghampiri teman temannya dengan keadaan yang kurang semangat, Lalu dia pun duduk disebelah Ayyara.
"Lo kenapa?" Tanya Fariza.
"Iya mukanya kusut banget." Ayyara.
"Lo abis dari kantor guru kan? Jangan bilang nilai matematika lo kecil lagi." Tebak Kezia.
"Nilai matematika gua." Semuanya sangat penasaran.
"Naik dong, Liat nih nilai gua 95." Arsya langsung merubah mood diwajahnya.
"Wah parah ya lo ngerjain kita." Ucap Kezia
"Tau nih, Gua udah panik padahal." Ucap Azkadina.
"Keren juga lo ada peningkatan." Ucap Kezia.
"Lo nggak lupa kan sama janji lo?" Ucap Azkadina.
"Janji yang mana?" Tanya Arsya.
"Lo bakal stan un1ty kalau nilai matematika lo 90, nah sekarang nilai matematika lo 95 berarti lo harus mulai stan un1ty." Jawab Fariza.
"Iya iya gua coba stan mereka, Tapi gua harus mulai darimana?" Tanya Arsya.
"Mungkin dimulai dari ngebiasin gua." Ucap Fiki yang baru saja datang dan langsung duduk disebelah Arsya lalu dia juga merangkul Arsya.
"Ih apaan sih." Ucap Arsya.
"Ciee Arsya." Goda teman temannya.
"Gua dengar dengar nilai matematika lo naik ya." Ucap Fiki.
"Iya ini semua berkat lo, makasih ya Fik." Ucap Arsya sambil menatap mata Fiki.
"Sama sama."Fiki pun membalas tatapan Arsya.
"Ekhem ekhem disini ada orang woy." Ucap Zweitson.
"Ganggu aja lo." Ucap Fiki.
"Oke karena lo udah ngebantu gua, Hari ini lo gua traktir." Ucap Arsya.
"Fiki aja nih yang di traktir?" Tanya Fajri.
"Yaudah semuanya gua traktir." Jawab Arsya.
"Asik." Semua memesan makanan dan minuman.
5 Bulan Kemudian .
Hidup Arsya selalu tersiksa karena ulah Tiara.
"Gua udah bilang sama lo, disini gua yang berhak ngatur lo. Jadi lo nggak bisa ngebantah apapun suruhan gua." Ucap Tiara.
"Emangnya lo siapa gua? Gua nggak sudi diatur sama lo."jawab Arsya, Tiara merasa kesal dia pun menampar pipi Arsya dengan sangat keras.
"Aww."
Papa Arsya baru saja pulang dia mendengar suara keributan. Tiara yang mengetahui suaminya sudah pulang langsung memulai aktingnya, Tiara pura pura terjatuh lalu dia juga memegang pipinya.
"Aww." Ringis Tiara.
"Ada apa ini?"
"Mas, aku gatau kenapa Arsya tiba tiba nampar aku terus dia juga dorong aku sampai jatuh." Jawab Tiara.
"Bohong pah, Orang dia yang nampar aku." Ucap Arsya.
"Arsya kamu kok nggak sopan sama mama kamu."
"Papa kok lebih percaya sih sama dia, udah ah Arsya males ada disini." Arsya pergi keluar dari rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet by accident
Teen FictionBertemu tanpa sengaja itu hanya sebuah kebetulan apa memang ini takdir dari Tuhan? Siapa sih yang tidak senang bertemu dengan idola yang mereka banggakan. Tapi bagaimana jika itu bisa membuat kamu menjadi benci dengan idolamu. Jgn ada plagiat yaa pl...