33

49 11 7
                                    

Fiki udah kembali dari kamar mandi dan mereka melanjutkan latihan nya, Mereka semua satu per satu memperhatikan pipi Fiki dan benar saja yang di bilang Fenly kalo ada bekas tamparan gitu di pipi si bungsu.

Sudah satu jam mereka latihan mereka pun akhirnya menyelesaikan latihan hari ini dan masing-masing di antara mereka ada yang selonjoran, Main game, Balas chat, Foto-foto, Dan lain-lain.

Farhan yang khawatir dengan bungsu nya ia pun mendekati Fiki dan menanyakan apa yang terjadi pada pipi nya itu dan siapa pelaku nya.

"Lagi balas chat siapa Fik?" Basa-basi Farhan.

"Ehh bang Han, Ini balas chat teman."

"Hmm, Lo baik-baik aja kan Fik?"

"Baik bang."

"Ada masalah di sekolah?"

"Gak kok aman."

"Ribut sama kakel?"

"Gak bang."

"Terus pipi lo kenapa merah kek gini kayak habis di tampar?"

"Aduh gua harus bilang apa yaa." Batin Fiki.

"Ini tadi temen gua bang lihat nyamuk di pipi gua terus di pukul deh jadi bekas gini." Ngarang Fiki.

"Serius?"

"Iya bang."

"Kalo ada yang macem-macem bilang abang."

"Iya bang pasti."

Di rasa badan udah istirahat sejenak tadi mereka memutuskan untuk pulang ke dorm dan bisa lebih istirahat nya.

"Gua duluan ke kamar yaa." Ucap Fiki.

"Iya." Jawab mereka.

Fiki naik ke atas dan masuk ke dalam kamar dia.

"Bang gimana tadi? Udah tanyain ke Fiki?" Tanya Fajri.

"Udah kata nya ada nyamuk di pipi nya jadi temen nya mukul deh."

"Masa iya nyamuk se estetik itu kek bekas tamparan."

"Yaa gua juga kurang percaya Son, Tapi yaudah lah Fiki belum mau jujur sama kita jadi yaa kita hargai selagi dia masih baik-baik aja."

"Tapi kita khawatir bang sama dia."

"Gua juga khawatir Ji."

"Yaudah lah nanti juga kalo Fiki udah mau jujur ke kita baru kita tau permasalahan apa yang di alami dia."

"Tumben kak Shandy ngomong nya lagi bener."

"Yaelah Fen, Gua mah selalu bener kali."

"Bener apaan? Lawak iya lo mah bang."

"Lawak ada waktu nya ini kan waktu nya serius."

"Tumben amat lo Shan bisa serius kek gini."

"Ahh elah kalian ini."

Shandy yang kesal dengan teman-teman nya ia pun memutuskan untuk pergi ke taman belakang rumah.

"Kan ngambek kak Shandy nya." Ucap Fenly yang udah paham sikap Shandy seperti apa.

"Biarin deh Fen orang kita cuman mau bercanda doang."

"Baperan Shandy mah."

"Nah bener tuh yang di bilang Gilang."

"Yaudah gua susul kak Shandy dulu yaa."

"Iya Fen."

"Yang lain ke kamar aja istirahat."

Meet by accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang