Dara POV
Saat aku terbangun, pemandangan yang aku liat adalah wajah kak Fanya, cantik, anggun, memiliki wajah yang tegas jangan lupakan cueknya dia yang bikin kesal dan greget dalam 1 waktu.
Aku tau aku salah bisa terima dia untuk menjadi pacarku, tapi aku juga tidak bisa menolak pesona yang dia miliki, perlakuan dia terhadapku seharusnya juga dia tidak sebaik ini bukan? Aku yang jadi duri di hubungannya dengan Arga malah aku sekarang jadi pacarnya kak Fanya dan dia mau mengakui baby yang masih dalam kandunganku yang jelas anak dari Arga apa aku sejahat itu menerima kak Fanya yang jelas aku belum bisa menerima hubungan ini.
"Jangan liatin aku terus bee, nanti aku jadi pengen apa-apain kamu" ucap kak Fanya dengan mata tertutup
"Loh, kakak sudah bangun?"
"Hmm, dari pergerakanmu tadi aku terbangun"
"Maaf kak aku jadi membangunkanmu"
"It's ok bee, i wanna kiss you now" setelah mengucapkan itu tanpa menunggu jawabanku kak Fanya mengecupku ralat bukan hanya mengecup lama-lama menjadi lumatan, aku yang awalnya terkejut berubah membalas lumatannya.
Ahhh sss
Desahanku lolos tanpa bisa aku cegah, wajahku memerah karna ini pertama aku mendesah di hadapan kak Fanya.
"Thank for morning kiss, untuk saat ini aku gak akan apa-apain kamu kecuali kamu yang minta" ucap kak Fanya dengan wajah menyebalkan, aku tidak menjawabnya karna malu dan kak Fanya menarikku untuk memeluknya
"Kita order makan ya, kamu gak boleh sampai telat makan bee" ucap kak Fanya
"Biar Dara yang masak aja kak"
"Gak boleh, kamu gak boleh kecapean aku gak mau kamu dan baby kenapa-kenapa"
"Ini cuman masak kak, gak bikin Dara kecapean"
"Dengerin aku bee, aku kaya gini buat kebaikan kamu jadi gak usah ngebantah ya, aku gak suka di bantah" setelah pembicaraan itu kak Fanya mengambil handphone nya untuk memesan makanan
********
"Bee, hari ini aku ada kuliah sampai sore, kamu kalo butuh apa-apa hubungin aku yah"
"Dara jenuh disini kak, kangen sekolah juga"
"Kamu belajar dirumah dulu ya, soalnya ada baby disini dan ini juga udah mulai keliatan" sambil kak Fanya mengelus perutku
"Iya deh" sautku dengan lesu
"Sore setelah aku pulang kuliah ini kita dinner diluar ya bee, biar kamu gak jenuh di apart terus"
"Beneran kak?"
"Iya sayangku, aku berangkat yah" kak Fanya mengecup kening dan bibirku sebelum dia berangkat, aku mengantarnya sampai ke pintu
"Kakak hati-hati dijalannya ya"
"Iya bee, udah sana masuk dan jangan buka pintu kalo bukan aku yang dateng ya"
"Iya kak" setelah aku mengunci pintu tidak lama ada ketukan lagi dipintu dan aku yang sudah melangkah mau gamau membalikan badan dan berjalan kembali ke arah pintu
"Loh ko balik lagi?"
"Aku lupa bee" katanya sambil menggaruk kepalanya
"Yaudah apa yang lupa, biar Dara ambilin"
"Aku lupa ini" sambil kak Fanya setengah berjongkok dan mengecup perutku
"Dada berangkat ya baby, jangan ngerepotin mommy kamu yang anteng disini" sambil tanganya yang mengelus perutku, aku hanya dapat tersenyum malu-malu dan mengelus puncak kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Imagined (FreenBecky)
RandomMencintai secara normal, cinta yang ku anggap sempurna berharap dia orang yang tepat tapi semua impian berakhir karna dia mengahamili seorang wanita. Bahkan sekarang aku malah jatuh cinta dengan wanita yang menjadi selingkuhan pacarku ini gila bahka...