Dara POV
Saat aku membuka mataku, yang aku lihat wanita kesayanganku, yang mau menerima aku hamil dengan mantan pacarnya, tapi dia sama sekali tidak menyakitiku, malah menyayangi aku dengan sepenuh hatinya.
Hatiku sakit saat pertama kali sadar, wajahnya pucat dan kantung mata yang tercetak jelas, juga berat badannya yang turun drastis.
Aku sangat beruntung dipertemukan dengannya, dia orang yang berdiri di garis terdepan untukku.
"Maafin Dara ya yangg" sambil aku mengelus pipinya
"Eunghh" lenguhnya saat terganggu dengan usapanku
"Bee kok sudah bangun? Kamu pengen apa? Ketoilet atau mau minum?" Ucapnya seraya mau bangun dari tidurnya
"Gak yangg, Dara gak mau apa-apa, cuman mau di peluk kakak" ucapku menahan tangannya
"Ututu kangen aku ya?" Ucapnya seraya lengan satunya dijadikan bantalan kepalaku dan aku hanya mengangguk
"Aku jauh lebih kangen kamu Bee, apalagi anak kita beberapa hari ini rewel kangen sama mommy nya"
"Dara juga kangen anak-anak yangg, mereka kesini kan?"
"Kesini dong, nanti aku telfon Bu Nyoman untuk bawa anak-anak kita" ucapnya sambil mencium keningku
"Setelah aku keluar dari rumah sakit Dara mau masakin kakak, biar berat badan kakak balik lagi"
"Iya apapun yang kamu masak, aku pasti makan Bee"
"Maaf Dara terlalu lama tidur, anak-anak selama ini pakai susu apa yangg?"
"Mereka aku kasih sufor Bee, cuman memang gak banyak minumnya mungkin dia tau itu bukan dari mommynya"
"Dara jadi ngerasa bersalah sama mereka yangg, saat mereka lahir malah belum nyusuin"
"Gapapa Bee, bentar lagi kamu bisa kok nyusuin mereka, sambil nunggu mereka aku boleh nyusu dulu gak" ucapnya dengan menaik turunkan alisnya
"Yangg, pagi-pagi udah mesum" ucapku dengan memukul dadanya dengan pelan
"Hahaha, abis aku kangen kamu tau, aku gak enak tidur karna kamu gak peluk aku" dengan perlahan dia mendekatkan wajahnya padaku dan mulai mengecup bibirku
Ciuman penuh kerinduan, ciuman yang menyalurkan rasa sayang yang tidak terbendung.
Tuhan jangan sampai aku meninggalkannya lagi, ataupun dia meninggalkanku rasanya gak sanggup, aku sunggu mencintainya
"Hey, ciuman aku terlalu keras ya? Kok kamu nangis?" Ucapnya dengan muka khawatir
"Aku bahagia, bisa sama kamu lagi kak"
"Aku lebih bahagia kamu masih mau berjuang buat aku dan anak-anak Bee"
"I love you kak"
"I love you more Bee"
Dan kami melanjutkan ciuman, yang awalnya penuh kerinduan, mulai sedikit tergesa karna nafsu sudah mulai menguasai
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Imagined (FreenBecky)
RandomMencintai secara normal, cinta yang ku anggap sempurna berharap dia orang yang tepat tapi semua impian berakhir karna dia mengahamili seorang wanita. Bahkan sekarang aku malah jatuh cinta dengan wanita yang menjadi selingkuhan pacarku ini gila bahka...