XXIV

599 45 5
                                    

Aku selalu suka melihat wajah Dara saat tidur, seperti melihat black hole yang gak ada ujungnya untuk terus menarikku hanya tertuju padanya.

"Eughhh" lenguhnya

"Hey, morning bee" aku sambil mengecup keningnya

"Morning yangg"

"Sakit semua gak badannya?"

"Banget yangg"

"Aku siapin air hangat yah, biar kamu bisa berendem ilangin pegelnya" saat aku baru akan bediri dari kasur

"Gak perlu yangg, Dara sendiri aja yang siapin"

"Kamu diem disini aja bee, biar aku aja yang siapinnya" aku mengelus kepalanya dan langsung menuju kamar mandi yang untuk meyiapkan air hangat pada bathtub



********

"Yangg, kok jadi jarang kuliah sih?"

"Haha, iya bee aku memang sudah gak kuliah di kampus yang disini"

"Loh terus?.."

"Aku lagi proses pindah kuliah di salah satu kampus di Bali yangg"

"Hah? Maksudnya?" Muka Dara yang cengo membuat aku gemas

"Aku udah bilang kan? Kalau usaha yang aku bangun ada di Bali, dan aku rasa untuk kita cocok stay disana bee"

"Kok mendadak? Katanya kakak mau bicarain ini dulu sama orang tua Dara? Kenapa jadi kakak udah siapin ini sih?" Ucapnya dengan menggebu

"Malem ini aku bakal temuin orang tua kamu bee, mereka restuin atau gak kamu sama aku, aku gak mau kehilangan kamu jadi aku persiapin ini buat kita tetep bisa bareng-bareng" penjelasanku sambil menatap wajahnya yang aku rasa agak marah

"Tapi gak gini caranya astaga" ucapnya dengan mengusap wajahnya

"Kenapa bee? Kamu ragu buat terus sama aku?"

"Gak ada Dara bilang ragu yangg"

"Terus kenapa kamu segininya?"

"Aku kaya gini karna kaget, ditambah lagi malem ini kakak mau temuin orang tua Dara, papah keras orangnya yangg, kenapa mendadak sih?"

"Gak dadakan bee, lebih cepat lebih baik kan? Memang kamu mau kalau orang tua mu malah tau dari orang lain?"

"Maksudnya?"

"Aku tau Arga kaya gimana bee, dia pasti bakal menemui orang tuamu tapi bukan untuk tanggung jawab, tapi dia bakal bilang kalo aku sama kamu ada hubungan"

"Hah?" Dengan menunjukan wajah cengonya

"Iya bee, Arga ada telfon aku pagi ini kalau dia gak akan pernah lepasin aku buat siapapun makanya dia mau nemuin orang tua kamu buat bilang ini semua agar orang tua kamu pisahin kita"

"Arga tau ki..ta?"

"Emm, dia tau karna liat kita di resto waktu itu, kamu masih mengharapkan Arga yang ada disampingmu?" Pertanyaan ku karna melihat mimik wajahnya yang tidak terbaca

"Terbesit di pikiran Dara saja gak yangg, Dara sudah sangat kecewa dengan lelaki sialan itu"

"Hus jangan bicara gitu, kamu lagi bawa baby nanti baby denger mommynya ngomong kasar" sambil aku mengelus perutnya

"Kamu mau ikut kerumah orangtuamu nanti malam atau nunggu disini saja?"

"Aku ikut, aku gak mau kakak di kasarin sama papah"

"Wajar kalau papah kamu gitu sayang, karna aku berani mencintai putri satu-satunya"

"Kamu tetep bakal terus sama aku kan bee? Gak akan pernah ninggalin aku?

Never Imagined (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang