15. Locked Away

505 77 8
                                    

Ghilsa menginjak pedal rem,dengan gerakan cepat Ia mengubah posisi persneling ke posisi normal. Namun sayangnya, tabrakan itu tidak terhindarkan, meski sedikit mengurangi kuatnya benturan. Ghilsa rasa mobilnya tetap penyok cukup parah.

Oke, Ghilsa akui Ia salah karena sempat melamun, tapi mobil di depannya juga berhenti mendadak padahal tidak ada yang menghalangi. Rinjani mengatur napasnya. 

Jujur, Ia panik tapi tetap berusaha tenang. Matanya terarah pada pengemudi mobil yang Ia tabrak tadi, seorang laki-laki dewasa dengan wajah penuh amarah. Pengendara itu berjalan dengan langkah cepat kemudian berdiri si samping mobilnya, tepat dipintu kemudi.

"KELUAR LO ANJING!" Pengendara itu memukul-mukul jendela mobilnya, mungkin akan pecah sebentar lagi karena pukulan itu sangat keras.

Gak sakit apa?

Ghilsa memang bisamengendalikan emosinya, tapi tentu tidak musah mengatur emosi orang lain, apalagi yang tampak kesetanan seperti laki-laki dewasa itu

Ghilsa mengambil ponselnya di kursi penumpang sampingnya. Matanya terarah pada orang yang tak lelah memukul jendela mobilnya.

"KELUAR LO! HEH ANJING!"

Anarkis sekali.

Mana mungkin juga Ghilsa berani keluar? Bisa-bisa portal berita gosip penuh dengan wajahnya. 

Ghilsa mengarahkan ponselnya ke telinga. Setelah dering ketiga, orang yang Ia telpon menerima panggilannya.

"Halo?"

"Aku tabrakan," Ghilsa berujar cepat.

"Shareloc."

Ghilsa bersumpah Ia memencet kontak Hardin untuk ditelpon, kenapa malah suara Malik yang Ia dengar?

Apa Ia sampai halusinasi karena merindukan laki-laki itu?

Setelahnya Ghilsa menjauhkan ponselnya dari telinga. Matanya dengan jelas melihat kontak Hardin disana. Ia langsung mengirimkan lokasinya pada chat roomnya bersama Hardin.

Setelah tanda centang dua itu berubah berwarna biru secepat kilat, sambungan telpon itu terputus. 

**

Konsentrasi Malik terpecah dengan ponsel Hardin yang tergeletak tak jauh dari dirinya. Sementara sang pemilik ponsel entah berada dimana.

Alisnya terangkat sebelah melihat nama kontak yang tertera. 

Ghilsa Haque

Tanpa berpikir panjang Malik menekan layar sentuh itu dan mendekatkan ponsel Hardin ke telinganya.

"Halo?"

"Aku Tabrakan."

Informasi pagi hari yang membuat jantungnya serasa turun ke titik terdalam bumi. 

"Shareloc!" perintah Malik cepat.

Setelah menerima tautan lokasi yang dikirimkan Ghilsa melalui ponsel Malik itu, Malik mengambil kunci motor Hardin yang juga tergeletak disamping ponselnya tadi.

Tempatnya tak terlalu jauh, namun jika Malik menggunakan mobil akan menghabiskan waktu karena tertahan lampu merah.

Malik menyisir jalanan menuju tempat Ghilsa berada. Ia memelankan motornya hingga terparkir di belakang mobil Ghilsa. 

Ada seorang laki-laki dewasa yang tengah di tahan oleh 2 laki-laki berjaket hijau khas Ojek online. Laki-laki penuh amarah itu sesekali mengeluarkan makian ke arah Ghilsa yang tampaknya memilih mengunci diri. 

Crazy Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang