37. Shick Shack Shock

443 65 51
                                    

"Haardiin," Ghilsa bersenandung kala melangkah masuk ke ruang latihan Dream Nation.

Hardin yang baru saja hendak memukul stik drumnya menghentikan gerakan. Semua mata tertuju pada Ghilsa. Agak menunggu kalimat Ghilsa selanjutnya karena gadis itu menghampiri sang tunangan terlebih dahulu untuk melakukan ritual pagi mereka.

"Nge-date Yuk!"

Dum! - suara stik drum yang terlepas dari tangan Hardin mengenai drumnya.

Hardin shock. 

Sementara Januar dan Juna saling lirik. 

Rendra memastikan pendengaran.

Sepertinya pasokan oksigen dalam paru-paru Hardin menipis, Ia melihat ke arah Malik yang tampak tenang, meliriknya sekali lalu kembali fokus pada tab-nya.

Hardin meneguk ludahnya sendiri. "Bukan gua yang ngajak ya Bang!" Hardin berseru pada Malik, setelahnya mendelik pada Ghilsa, "Lu kalo ngomong pake bismillah, Sa."

Ghilsa tertawa pelan, "beda server! udah izin lagian ama Abang lo! abis lo latihan kita jalan ya! Gue diluar sama Karina," tanpa penjelasan lebih lanjut Ghilsa pergi dari ruang latihan, menghampiri Karina yang memang menemani Junar hari ini.

Rendra mendengus. Ini Ghilsa emang setan! Awkward banget anjing!

***

Pernikahan Ghilsa dan Malik itu dua minggu lagi. Makanya Malik dan Ghilsa jarang keliatan, mereka kontakan lewat telpon aja karena memang ikut sedikit bantu urus keperluan pernikahan dua sejoli itu, meski sebetulnya sudah ditangani Wedding Organizer juga.

Tapi masa iya Ghilsa terang-terangan ngajak Hardin selingkuh di depan Malik pula? Lagian Hardin lagi pdkt sama Ruby.

Malik pamit lebih dulu karena perlu meeting dengan Wedding Organizer, 

kan Ghilsa emang main api tampaknya, ini calon suaminya sibuk masa dia jalan sama Hardin?

Mana Malik tadi santai-santai saja lagi.

"Udah beres?" Ghilsa menyapa kala Hardin yang paling terakhir keluar, Juna dan Januar jadi lebih awal pergi setelah latihan selesai disusul Rendra kemudian.

"Lo nggak ngajak gue selingkuh kan Sa? jangann macem-macem lo! Sumpah gue ada Ruby" Hardin ini tengah panik jujur saja.

"Gue ngajak lo nge-date ya, bukan selingkuh! Lo nggak kangen jalan berdua ama gue apa?"

"Gue nggak mau ada berita kematian gue gegara laki lo aja sebenernya."

Ghilsa memutar bola mata. Kok bisa dia berteman dengan laki-laki dramatis macam Hardin?

mantan kekasih pula...

"Pokoknya lo tinggal duduk manis! Hari ini gue yang nyetir!" Ghilsa menarik lengan Hardin bersemangat, menuju mobilnya yang terparkir.

Hardin masih tampak bingung, namun melihat sabit yang melengkung pada mata Ghilsa dan senyumnya membuatnya ikut senang.

Hari ini, akan Hardin nikmati dengan baik.

***

Ini sudah jam makan siang, maka Ghilsa memarkirkan mobilnya pada lapangan parkir restoran udon. Ini adalah restoran favorit mereka, sejak menjadi teman, kekasih, asing kemudian bersahabat. 

Jika kalian pikir mereka akan mengobrol dengan tenang, maka itu jelas tidak terjadi, isinya hanya meledek.

"Makan kayak manusia dong Din, jangan kayak Babi."

"Badan lo tuh kurus, kayak lidi Harry Potter."

Setelahnya Ghilsa tarik Hardin ke Timezone. Ini agak konyol tapi jujur Hardin menikmatinya juga, mereka sempat jadi pusat perhatian namun tak sampai mengganggu mereka ataupun keadaan sekitar.

Crazy Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang