lewat malam,
tika diam berkunjung tiba,
rebahan membuai siul galaba.dia mendekat,
membawa jantung di kanan tangan,
kerawat tergantung di kiri lengan.jarak yang makin menipis.
tak mungkin kumampu tepis.dia mengoyak serpihan mimpi,
dia merabak cebisan diri,sang mimpi menjauh lari,
sang sepi melambai pergi.dan mati tertawa kecil,
menari-nari di bucu katil.—ael
YOU ARE READING
seinfiniti angkasa.
Poetryantologi puisi: seinfiniti angkasa. ayo ke sini, aku sudah siap bancuh secangkir kopi fikir dan beberapa keping biskut emosi. silakan, duduk di sampingku. di sana adalah semesta di sini adanya kita. ayo berbual perihal kamu dan harimu atau kita berb...