lewat malam dia mengetuk pintu.

116 14 15
                                    

lewat malam,
tika diam berkunjung tiba,
rebahan membuai siul galaba.

dia mendekat,
membawa jantung di kanan tangan,
kerawat tergantung di kiri lengan.

jarak yang makin menipis.
tak mungkin kumampu tepis.

dia mengoyak serpihan mimpi,
dia merabak cebisan diri,

sang mimpi menjauh lari,
sang sepi melambai pergi.

dan mati tertawa kecil,
menari-nari di bucu katil.

—ael

seinfiniti angkasa.Where stories live. Discover now