tatkala mentari menikam
langit dicengkam merah,
bintang bertempiaran
dan rembulan merekah.aku meletakkan jarak
aku mendirikan tembok
aku menangkap perasaandan mata-mata terkatup
dan pintu-pintu tertutup.
sedang aku mencuri waktu
berlari-lari dalam buntu.aku bertemu dengannya.
aku lepaskan rindu
dan keluh sendu.aku jatuh cinta dengan kesepian.
aku berdua-duaan dengan diam.aku bercerita pada bayu.
aku bercerita pada layu.dan rembulan merekah,
bintang bertempiaran
langit dicengkam merah
dan mentari menikam.senja,
selamat malam.—ael
YOU ARE READING
seinfiniti angkasa.
Poetryantologi puisi: seinfiniti angkasa. ayo ke sini, aku sudah siap bancuh secangkir kopi fikir dan beberapa keping biskut emosi. silakan, duduk di sampingku. di sana adalah semesta di sini adanya kita. ayo berbual perihal kamu dan harimu atau kita berb...