Dan tika waktu meniti hari,
warna mentari kian luntur,
titis hujan terangkat,
meruap, ia tersejat.dan tika waktu meniti hari,
pangkumu tetapku nanti.meski berakhir lagi
kisah-kisah kita
berakhir mati.
terzahir azali,
tetap bukan abadi,
benar?-ael
YOU ARE READING
seinfiniti angkasa.
Poetryantologi puisi: seinfiniti angkasa. ayo ke sini, aku sudah siap bancuh secangkir kopi fikir dan beberapa keping biskut emosi. silakan, duduk di sampingku. di sana adalah semesta di sini adanya kita. ayo berbual perihal kamu dan harimu atau kita berb...
tidak (aku menjawab sendiri).
Dan tika waktu meniti hari,
warna mentari kian luntur,
titis hujan terangkat,
meruap, ia tersejat.dan tika waktu meniti hari,
pangkumu tetapku nanti.meski berakhir lagi
kisah-kisah kita
berakhir mati.
terzahir azali,
tetap bukan abadi,
benar?-ael