awan-awan jatuh ke bumi,
ikan-ikan di samudera terbang tinggi
memijak si gergasi di kaki pelangi.engkau itu kebencian aku.
yang selalu aku lempar ke hujung dendam.
wajah jelek dan suara pelik.seorang pembunuh sadis
yang tersenyum manis.
sedang bunuhannya geli hati
tertawa tak henti-henti.engkau itu kebencian aku.
yang selalu aku campak ke lembah pendam.
sisi teruk dan senyum buruk.matahari memantulkan sinar bulan,
dan bintang-bintang tumbuh dari
ranting-ranting pohon ceri.aku penipu.
dan kau kebencianku.—ael
YOU ARE READING
seinfiniti angkasa.
Poesíaantologi puisi: seinfiniti angkasa. ayo ke sini, aku sudah siap bancuh secangkir kopi fikir dan beberapa keping biskut emosi. silakan, duduk di sampingku. di sana adalah semesta di sini adanya kita. ayo berbual perihal kamu dan harimu atau kita berb...