Chapter 8

352 49 0
                                    

Tidak ada pergerakan berarti pada sekujur tubuh Sakura, dirinya hanya terpaku menatap laki-laki bertubuh tinggi yang berlutut di hadapannya. Wajah laki-laki itu mirip sekali dengan Sasuke, bedanya dia memiliki sedikit kerutan di wajah tampannya. "Aku benar-benar minta maaf untuk segala kesalahannya."

Masih terdiam, Sakura bermain mata dengan Sasuke. Posisi mereka saling berhadap-hadapan. "S-siapa?"

"Aku Itachi, kakak dari laki-laki bajingan ini." Mendadak Sasuke merasa dirinya paling terhina. "Aku sangat menyesal karena membiarkan adikku melakukan itu padamu."

Bukan, ini bukan hanya kesalahan Sasuke. Keduanya sama bersalahnya. "A-aku..."

"Namamu Sakura bukan?"

Sasuke benar-benar tidak dapat mengerti jalan pikiran Itachi. Setelah beberapa hari saling diam, kakaknya ini akhirnya mau berbicara dengannya meskipun dengan cara yang kasar. Itachi kembali menghajarnya tanpa ampun namun setelahnya dia menyuruh Sasuke menjelaskan kenapa dirinya bisa menghamili anak gadis orang. Tidak tanggung-tanggung, Itachi membuat seorang Uchiha Sasuke menangis karena suluruh ucapannya. Jika kau merusak masa depan seorang perempuan, maka itu sama saja kau menyakiti Ibumu sendiri! Manusia bodoh sepertimu seharusnya pergi ke neraka! Itachi selalu tegas dan keras, tetapi entah kenapa Sasuke yakin sekali dia masih bisa memberinya perlindungan. Tidak menutup kemungkinan Itachi akan membantu menyelesaikan masalah mereka meskipun tindakannya salah.

Sasuke terpaksa menunjukkan Sakura kepada Itachi yang sialnya malah berakhir seperti ini. "Itachi-san, tidak seharusnya kau berlutut seperti ini padaku."

"Tidak! Ini sudah seharusnya ku lakukan dari dulu. Aku bersumpah aku tidak pernah mengajari adikku untuk menjadi penjahat kelamin, tapi dia entah kenapa malah membuatmu seperti ini."

Lagi-lagi Sasuke térsudutkan.

Di tengah kebingungan, dirinya menghentikan tindakan Itachi. Laki-laki itu kembali berdiri hingga Sakura harus mendongak untuk bisa bertatap wajah. Itachi sangat tinggi, Sasuke saja hanya sebatas telinganya. "Semua ini salah ku juga, bukan hanya salah Sasuke. Kau tidak perlu melakukan ini padaku."

"Jangan membelanya! Dia telah mengeluarkan itu di dalam hingga kau hamil begini, jadi semua ini salahnya." Sialan! Itachi berucap ambigu. "Omong-omong, berapa usianya sekarang?"

"Sepertinya lima bulan berjalan."

"Sudah pernah periksa ke Dokter?"

"Belum."

Dasar tidak berguna sekali adiknya itu. Menoleh ke sebelah kiri, Itachi menatap tajam Sasuke yang sedari tadi diam. Sungguh, ia memang tidak bersuara sejak tadi. Takut-takut Itachi akan menghajarnya lagi mengingat banyak sekali lebam membiru. Dan kekhawatirannya itu terbukti ketika Itachi menjambak rambut belakangnya di depan Sakura. "Tidak tahu malu!! Kenapa kau tidak membawanya ke Dokter?"

Jika bicara dengan Sakura saja Itachi bisa selembut itu, sedangkan pada adiknya sendiri?

"Aku sudah mengajaknya ke Dokter, tapi Sakura tidak mau." Tidak ada kebohongan, Sasuke berani bersumpah jika jambakan Itachi benar-benar sakit.

"Jangan menjadikan itu sebagai alasan!"

"Aku tidak beralasan."

Sakura rasa ia akan sakit kepala memperhatikan dua orang di depannya bertengkar. Itachi terus saja membentak adiknya, tetapi Sasuke sendiri terlihat kalem-kalem saja. Ia tidak habis pikir apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang ini, Sasuke bahkan sebelumnya tidak bercerita apa pun. Kekasihnya itu hanya mengajaknya bertemu. Sakura tidak menduga jika Sasuke akan datang dengan wajah babak belur bersama kakaknya. "Siapa yang menyuruhmu berbicara banyak? Tutup mulutmu atau ku hajar kau?"

Crazy Love (Sasusaku Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang