Sakura terkejut bukan main ketika pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dengan keras, pelaku utamanya adalah Karin yang tengah membawa bungkusan besar. Ini sudah hari ke empat Sakura berada di rumah keluarga Uchiha sejak kepulangannya dari Rumah Sakit, dan sejak saat itu semua orang begitu sangat memanjakannya. Mebuki pernah sekali berkunjung meskipun secara diam-diam, Sakura bahagia bukan main ketika tahu hal itu.
"Kau kejam sekali padaku, Sakura. Kenapa tidak ada satu orang pun yang memberitahu ku jika kau telah melahirkan?"
Jadi karena itu, pantas dia marah besar. Sasuke sepertinya memang sengaja tidak memberitahu Karin, padahal Sakura pikir mereka selalu bertemu di sekolah. Teman dekat yang duluan datang ke rumah malah Naruto, dia datang ke sini tidak hanya sekedar ingin tahu Mizuo melainkan untuk merecoki Sakura. Katanya, Sakura terlihat lebih tua dari sebelumnya. Tubuhnya gendut sekali sampai Naruto sulit mengenali, Sasuke seharusnya tidak mengakui perempuan gendut seperti Sakura sebagai istri. Lebih parahnya, tidak ada pembelaan untuknya dari Sasuke. Untung Naruto membawa hadiah untuk Mizuo, jika tidak maka Sakura sudah pasti akan mencincang laki-laki bermulut busuk itu.
"Karin, bagaimana bisa kau ke sini?" Bersamaan ketika Sakura bertanya, Sasuke baru saja masuk dengan menunjukkan tampang malasnya.
"Kau tanyakan saja pada laki-laki sialanmu itu! Sudah berapa hari, Sakura? Dia sama sekali tidak mengatakan apa pun padaku!"
"Sasuke-kun tidak mengatakan apa pun?" Yang ditanya justru melengos menuju kamar mandi, tampak datar dan tidak mempedulikan ocehan Karin.
"Ya! Aku tahu dari mulut Naruto jika kau melahirkan, dia sombong sekali mengatakan telah melihat anakmu dengan Sasuke."
Di mulai ketika bel istirahat, Naruto tiba-tiba duduk di dekatnya sambil berbisik mengatakan sesuatu yang membuat Karin muak sekali. Tingkah sombongnya itu, sungguh jika bukan karena informasi penting yang ingin Karin ketahui ia mungkin tidak akan tahan bersama dengan Naruto lama-lama. Naruto memang memberitahu, Naruto memang memberinya informasi, tapi sungguh tingkahnya membuat Karin naik pitam sendiri. Kau kasihan sekali Karin menjadi teman yang tidak dianggap, aku saja sudah melihat Mizuo. Dia lucu sekali! Ampun, Karin ingin mengumpat. Dan kekesalannya semakin memuncak melihat Sasuke yang diam saja. Perlu diingat, Karin bukan tipe penyabar. Ia tidak hanya mencaci maki Sasuke, rambutnya bahkan sempat dijambak Karin karena gadis itu benar-benar murka bercampur gemas.
"Ya sudah, aku minta maaf jika begitu."
"Yang seharusnya meminta maaf itu Sasuke, bukan dirimu!"
"Karin, tenanglah. Kau tidak mau bertanya mengenai anakku?"
Sampai hati, Karin akhirnya mengelus dadanya sendiri. Tujuan awalnya adalah menemui Mizuo, bukan mengomel begini. Sakura tertawa sesaat, temannya ini ada-ada saja. Karin baru ingin bertanya, tetapi kedatangan perempuan paruh baya sembari menggendong bayi mungil yang menangis membuat suara Karin teredam. "Sakura-chan, Mizuo sepertinya lapar."
Itu pasti Ibu Sasuke, mereka mirip sekali.
Begitu Mikoto menoleh, senyumnya langsung terukir untuk Karin. Dalam beberapa kesempatan, jarang sekali anaknya membawa teman ke rumah. Sudah pasti gadis berambut merah di depannya ini pasti teman dekat Sakura. "Kau teman Sakura-chan?"
"Iya, Bibi."
"Itu berarti kau teman Sasuke-kun juga kan?"
Tentu saja tidak, Sasuke sih bukan temannya. "Tidak, Bibi!"
Tega sekali, Sasuke yang baru saja keluar dari kamar mandi spontan menunjukkan ekspresi jengkelnya. Mizuo sudah berada dalam gendongan Sakura, dan Mikoto langsung berpamitan ketika akan keluar kamar. Lantas, Karin segera mendekat untuk melihat lebih jelas lagi wajah mungil Mizuo yang tengah menyedot ujung dada Sakura. "Astaga, dia tampan sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love (Sasusaku Version)
FanficHaruno Sakura telah melakukan kesalahan besar dengan kekasihnya Uchiha Sasuke. Tanpa memikirkan akibat, mereka melakukan seks di usia dini hingga menyebabkan kehadiran seorang bayi. Satu sama lain diam memendam, tidak dapat dipungkiri pandangan oran...