Chapter 13

359 47 0
                                    

18+

Mulai saat ini, semuanya akan terasa lain. Mendapati status sebagai kepala keluarga, Sasuke harus lebih giat lagi dalam melakukan segala hal. Banyak kemungkinan berat, tetapi dirinya sungguh akan berjuang melakukan apa pun. Baru dua hari tinggal di rumah Sakura, Sasuke seperti mendapati tekanan batin yang sayangnya hanya bisa ia rasakan sendiri. Sudah berkali-kali mencoba berinteraksi dengan Mebuki, nyatanya mertuanya itu tetap saja batu. Sasuke merasa semakin putus asa, di mata Mebuki ia hanya bocah ingusan tak tahu diri yang telah menghamili Sakura. Sasuke cukup sadar, laki-laki belasan tahun sepertinya seharusnya fokus belajar dan bergaul dengan semestinya. Bukan malah membuat kekacauan separah ini.

"Hei, laki-laki kardus!!!" Bodoh sekali. Di keramaian Karin berteriak mengatainya sembari berlarian di koridor. Coba saja jika itu Sakura, pasti pandangannya akan lain. "Uchiha Sasuke, tunggu aku sialan!"

"Apa?" Jahatnya.

"Bagaimana keadaan Sakura?"

"Dia baik-baik saja."

"Ku beri tahu! Pokoknya kau harus mengurus sahabatku itu dengan baik, kalau tidak aku akan mencincangmu."

"Diamlah Karin, kepalaku sakit sekali. Aku tidak tidur semalaman karena Sakura tiba-tiba memintaku bernyanyi."

"Bernyanyi?"

"Ya."

"Pffftttt. Suaramu itu kan merdu, kenapa bisa Sakura memintamu begitu?"

Yang menjadi pertanyaan di kepala Sasuke, Karin seperti memujinya tetapi dengan niat terselubung. "Merdu?"

"Merusak dunia."

"Fuck!" Tidak tahu malu.

"Omong-omong, aku tidak habis pikir bagaimana bisa kau berbuat itu dengan Sakura. Memangnya kalian melakukannya di mana?"

"Jangan membuatku naik pitam, Karin."

"Pelit sekali, padahal aku kan hanya ingin tahu."

"Itu bukan urusanmu."

Bahkan ini terus berlanjut hingga ke dalam kelas, Karin tidak henti membututi Sasuke sampai keduanya menjadi perhatian banyak orang. Uta menautkan alisnya heran, begitu pula Naruto yang sejak tadi menjilati lolipop ikut bertanya-tanya melalui isyarat mata. "Tidak biasanya."

"Apa?"

"Kau tidak biasanya bersama perempuan ini."

"Hei manusia hina, namaku Karin. Bukan perempuan ini."

"Sasuke, mana Sakura?"

Jadi sebenarnya Karin ini dianggap apa? Dia bicara tapi tidak sedikitpun mereka hiraukan.

"Dia absen hari ini." Dan mungkin tidak akan pernah bersekolah lagi. Dalam hati Sasuke menggumamkan mengenai Sakura.

Karin yang merasa tidak dianggap langsung menggebrak meja sembari memelototi ketiganya. "Aku ini manusia loh, punya perasaan dan punya otak!"

"Lalu?"

"Tidak jadi!!"

Sasuke bilang juga apa, hampir semua perempuan itu sama. Karin disertai wajah marah beringsut duduk di bangkunya sendiri. Jika diingat-ingat, Karin hanya sangat dekat dengan Sakura meskipun banyak sekali siswi perempuan di kelas. Tapi masa bodoh, Sasuke malas memusingkan itu dan beralih memaksa Naruto menggeser tubuhnya ke kanan agar ia bisa duduk sebangku dengan laki-laki itu. Beberapa menit berselang, Naruto tahu-tahu menyodorkan ponselnya pada Sasuke. Layarnya yang lebar membuat netranya jelas sekali melihat tontonan di benda pipih Naruto. Percintaan laki-laki dan perempuan dengan keadaan saling basah, latar film biru itu sepertinya berada di kamar mandi. Begitu panas sekaligus mengakibatkan gelenyar aneh. Sialnya, model perempuan di dalam video laknat itu dilihat-lihat dari bentuk perutnya sepertinya tengah hamil. Sasuke jadi teringat Sakura, dia begitu semakin seksi saat berbadan dua. Semuanya semakin membesar hingga membuat Sasuke gemas sendiri.

Crazy Love (Sasusaku Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang