Chapter 14

381 48 1
                                    

Hari-hari yang berlalu tidak ubahnya seperti roda yang berputar, ini terus melaju dan melaju.

Mengikis segalanya.

Uchiha Fugaku mengerutkan dahi setelah menemukan apa yang telah ditangkap kedua bola matanya, ia yakin sekali tidak salah lihat. Anak bungsunya, Uchiha Sasuke tengah mengenakan seragam pelayan Cafe dan sedari tadi bolak-balik membawa nampan berisi berbagai makanan pesanan pelanggan. Jika diingat-ingat, selama beberapa bulan belakangan Sasuke memang selalu pulang larut. Lalu semua tanda tanya itu terbuka sekarang. Tanpa sepengetahuan Fugaku maupun Mikoto, Sasuke bekerja paruh waktu di tempat ini. Rasanya Fugaku sama sekali tidak berguna, apa uang yang selama ini dia berikan masih kurang banyak bagi Sasuke? Fugaku memang masih murka padanya, tetapi dalam lubuk hati bagaimanapun juga Sasuke adalah darah dagingnya.

Masih berada pada posisi semula, netra Fugaku terus mengamati setiap pergerakan Sasuke. Sudah dia putuskan akan menunggu anaknya itu sampai selesai.

Melalui waktu hingga mendekati pukul sembilan malam, beberapa pegawai di Cafe itu tampak merapikan segala hal. Sasuke membawa beberapa nampan berisi tumpukan piring-piring kotor ke dapur, ia mencucinya hingga bersih kemudian kembali mendekati Uta yang baru saja selesai merapikan meja. Beberapa pegawai yang lain tampak saling bercengkerama, tapi Sasuke memilih diam saja hingga interupsi Saga-san terdengar. Gaji bulanan mereka keluar hari ini, dan ia sangat berharap banyak pada jerih payahnya ini semoga berguna untuk bayinya dengan Sakura. Memang tidak seberapa, tapi Sasuke sudah bersyukur sekali. Perut Sakura sudah sangat besar karena dalam dua bulan kemudian dia akan melahirkan.

"Semoga tabunganku cukup."

Uta yang tidak sengaja mencuri dengar kini jadi mengeryit heran. "Kau jadi menggunakan gajimu untuk memodif motormu kan Sasuke, tapi kenapa aku tidak melihat ada perubahan sama sekali?"

"Be-belum, aku masih tidak sempat. Kau sendiri, uang gajianmu itu untuk apa?"

"Ini untuk adik-adikku, sudah dua minggu belakangan mereka menginginkan sepatu baru. Mau bagaimana lagi? Tidak ada yang mengurusi mereka selain aku."

Apa rasanya cukup susah untuk menangani anak kecil? Uta sepertinya tahu benar, dia sudah merawat adiknya sendiri sejak kelas dua sekolah menengah pertama karena Ayah dan Ibu Uta telah meninggal dalam kecelakaan. Tragis, tidak ada sanak saudara yang bisa Uta mintai tolong. Jadilah ia banting tulang sendiri demi memenuhi kebutuhan hidup kedua adiknya. "Adikmu berusia berapa memangnya?"

"Tujuh tahun."

"Satunya?"

"Dua-duanya berusia tujuh tahun, mereka kembar." Omong-omong mengenai anak kembar, mungkin akan menyenangkan sekali jika memiliki mereka. Tapi Sakura bersikukuh jika anaknya hanya satu, berjenis kelamin laki-laki, dan bernama Uchiha Mizuo. "Ya sudah, aku pulang duluan."

"Ya, hati-hati." Uta tersenyum sekilas kemudian berlalu meninggalkan Cafe, di sana masih ada beberapa pegawai lain yang berbincang-bincang. Sembari memasukkan uang ke dalam tas sekolah, Sasuke berjalan menuju parkiran. Tetapi tidak disangka-sangka, salah seorang petinggi kepolisian yang merupakan Ayahnya sendiri terlihat duduk di atas motor. Matanya mengkilat tajam, kentara sekali Fugaku diliputi amarah. "A-ayah."

"Jadi selama ini kau bekerja di sini?" Matilah ia. "Ikut denganku."

Sasuke akan menemui ketegangan di mana Fugakulah yang menjadi sumber ketakutan itu. Melalui isyarat-isyarat mata, dia menyuruh Sasuke untuk segera bergegas mengikutinya yang terlebih dulu pergi dengan menaiki mobil. Berbohong memang dosa, menyembunyikan rahasia memang tidak akan baik. Sasuke sudah cukup sadar akan konsekuensi dari tindakannya sendiri, jauh-jauh hari telah ia pikirkan secara matang. Hingga tibalah keduanya di rumah dengan keadaan Sasuke yang basah kuyup karena hujan tiba-tiba turun di tengah perjalanan. Seluruhnya basah, semakin membuatnya tidak memiliki daya. Sejak muda Fugaku merupakan laki-laki tangguh yang beretika, sedangkan Sasuke malah berkelakuan sebaliknya. Dia itu apa? Hanya seonggok pecundang yang tanpa otak telah menghamili anak gadis orang.

Crazy Love (Sasusaku Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang