Chapter 5

437 46 0
                                    

Waktu terus saja bergulir. Selama lima bulan ini dia telah tumbuh dengan baik dalam perutnya, Sakura semakin menyadari cepat atau lambat semua orang akan tahu. Di usia kehamilan sekarang, tidak dapat dipungkiri muncul rasa takut yang tidak terkira baik ia sendiri maupun Sasuke. Omong-omong, tubuhnya bertambah gendut dan berat. Tapi Sakura tidak mau terima ketika Sasuke mengatakan jika sudah semestinya perempuan hamil akan mengalami perubahan pada tubuhnya. Bagaimana tidak semakin gendut, dia itu setiap harinya memakan nasi lima sampai enam porsi. Beruntung Ibunya tidak menyadari, ia jadi seperti kucing milik Sasori yang sering mencuri makanan di dapur. Dan saat ini, Sakura menautkan alisnya heran ketika mendapati Karin menyerahkan sesuatu padanya tanpa berkata apa-apa.

"Apa itu?"

"Korset."

"Untuk apa?"

"Kau ini bagaimana? Tentu saja untuk menutupi perutmu." Sungguh, Sakura tidak pernah terpikir sedikitpun. "Kau harus memakainya."

"Tapi bagaimana?"

"Apanya?"

"Pasti akan sesak jika aku memakai itu." Karin menatapnya jengah, perempuan hamil benar-benar merepotkan. Pantas saja Sasuke sering sekali mengalah lantaran tidak sanggup menerima kemarahan Sakura. "Apa tidak ada benda lain yang bisa menutupi perutku?"

"Tidak ada."

"Ya sudah, kalau begitu aku tidak mau memakainya."

Dasar perempuan menjengkelkan! "Perutmu itu sudah terlihat membuncit, kau akan menyesal jika tidak mau memakai ini."

"Apa?" Sakura tidak mengerti arti dari seringai Karin, tapi sejurus kemudian baju katun longgarnya ditarik ke atas hingga mengakibatkan Sakura hanya mengenakan atasan bra saja. "Karinnnn!! Apa yang kau lakukan??"

Tidak ada jawaban berarti. Karin memakaikan paksa korset berwarna kulit itu pada perut Sakura hingga dia menjerit tertahan, takut-takut Ibunya mendengar dari luar. "Selesai!"

"Kau kasar sekali padaku." Menanggapi gerutuan sahabatnya, Karin meringis geli.

"Jika tidak ku paksa begitu, kau tidak akan mau memakainya." Ya, ia benar. Rupanya selain menjadi perempuan pendiam, Sakura cukup rewel juga. Dipandangnya dengan seksama. Tubuh Sakura memang semakin berisi, terutama pada ukuran dadanya yang semakin bertambah besar dua kali lipat. Seukuran melon sepertinya. Karin jadi geli sendiri. "Dadamu besar sekali."

"Apa?" Sakura menyemprotnya sebal sembari menutup kedua dadanya dengan tangan.

"Apa rasanya tidak berat membawa bulatan sebesar itu?"

"Kau jangan mengataiku!"

"Aku tidak mengataimu, perempuan hamil."

"Ini untuknya nanti."

"Untuknya itu untuk siapa?" Mulai lagi. "Untuk bayimu nanti? Apa untuk Sasuke?"

Sungguh! Memandangi ekspresi Sakura yang memerah membuat perut Karin serasa diaduk, ia menahan tawa sekuat yang ia bisa. "Me-memang apa salahnya wanita berdada besar? Dari pada punyamu, kecil sekali. Rata!"

Sialan! Sakura sudah berani mengatainya. "Dasar melon!"

"Kau biji durian!"

"Trampolin."

"Papan penggilasan!"

"Balon udara."

"Seukuran bayi!"

"Lebih besar dari pelacur tua."

"Daratan gersang!"

"Gunung Everest."

Crazy Love (Sasusaku Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang