Chapter 2

593 60 2
                                    

"Psstttt, kecil sekali." Mendengar tawa menggelikan dari sebelahnya, Sasuke menatap sinis Naruto yang membandingkan miliknya. Laki-laki sialan, dalam keadaan seperti ini pun dia masih sempat mengerjainya. "Kenapa dia tidak begitu besar seperti yang aku kira, setahuku turunan Uchiha ukurannya lumayan kan?"

"Bodoh, diamlah dan berhenti membahas punyaku."

"Dengar, pantas saja Sakura tidak mau kau ajak berhubungan. Rupanya ukuranmu hanya segitu."

Tawa siswa di sekitarnya spontan terdengar, mereka tengah berada di toilet laki-laki dan Naruto membuatnya malu setengah mati. Lihat saja, akan dia buktikan jika punyanya tidak semungil itu.

Mengenal Naruto lebih dari empat tahun membuat Sasuke semakin mengerti. Dia itu laki-laki nakal dan selalu saja bermain wanita. Berkali-kali ia digoda kenapa tidak memacari gadis lain selain Sakura saja, toh Sakura sendiri terlihat tidak peka. Tapi Sasuke menolak mentah-mentah. Ia bukan Naruto yang dengan seenaknya saja asal meniduri wanita. Sejak saat itu dia semakin bertindak aneh-aneh, mencekoki pikiran Sasuke dengan hal-hal negatif. Ia hanya laki-laki biasa, pikirannya normal dan masih tergoda pada tubuh wanita terlebih pada Sakura.

Dan akibat itu semua, kenyataan ini menampar dirinya. Sakura hamil, dia mengandung di usia yang masih belia. "Dasar laki-laki setan!"

Sasuke spontan menatap tajam Karin yang baru saja berlalu keluar kelas. Hanya ada dirinya dan Sakura serta beberapa siswa-siswi di dalam kelas, sebagian besar memilih keluar entah untuk ke kantin maupun perpustakaan. "Jangan terlalu mempedulikannya, Karin memang seperti itu."

Sakura selalu saja mengerti. "Apa kau yakin tidak mau keluar kelas? Katakan padaku kau menginginkan apa?"

"Tidak." Saduke sedikit mengeryit begitu Sakura berbisik pelan di telinganya. "Aku hanya ingin dekat denganmu."

Manis sekali, perempuan hamil memang menggemaskan. "Kenapa kau jadi pandai menggodaku begini?"

"Aku tidak menggodamu." Sakura jelas menolaknya telak.

"Lalu?"

"Di-dia yang ingin dekat denganmu."

Sial! Sakura lagi-lagi menggodanya. Pipi Sasuke bahkan memerah. Laki-laki dan perempuan berduaan, saling berbisik entah membicarakan apa. Tentu saja itu menimbulkan spekulasi bagi orang-orang yang melihatnya. Naruto menguap malas memperhatikan Sasuke dan Sakura, pandangan seperti ini sudah biasa baginya. "Hei Uchiha."

"Hn?"

"Kau tidak lupa dengan tugas kelompok kita kan? Hari kamis kita sudah harus mengumpulkan itu."

"Iya aku ingat, kau tenang saja."

Setelah mendengar jawaban Sasuke, Naruto beranjak dari tempat duduknya. Laki-laki itu berjalan keluar kelas sambil menggumankan sesuatu. "Ahhh, senang sekali bisa bermesraan dengan kekasih hati."

Dasar Naruto, justru sekarang ini malah pipi Sakura yang memerah karenanya. Sasuke tahu itu, ia hanya tersenyum kecil memandanginya. Omong-omong dia sampai lupa, tadi ia membawa beberapa buah-buahan dari rumah. Semoga saja Ibunya tidak curiga ketika tahu sebagian buah-buahan di dalam kulkasnya hilang dalam sekejap. Sasuke terpaksa melakukannya karena semalaman membaca beberapa artikel yang menjelaskan jika buah-buahan itu sangat baik untuk dikonsumsi Ibu hamil. Ia kini mendadak jadi pencuri buah-buahan di kulkas Ibunya sendiri. Semoga Mikoto tidak marah besar, semoga saja.

"Ini, makanlah." Satu plastik sedang berisi buah-buahan mulai dari jeruk, apel, anggur, salak, hingga strowberry diserahkannya pada Sakura. Dia tentu saja terheran-heran.

Crazy Love (Sasusaku Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang