BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN

49.1K 5.1K 567
                                    

Ig roleplayer!
@wnoonaofc_
@ofc.elsalvadorgen3
@inilimaaaa
@cecilia.zmra
@princeagsam_
@kembarraraphael_
@zico.refarzan
@alzaresel_
@sebastianfarhan_
@diegorvnndra_
@fazura.rachella
@winona_theresiaa
@jelanya_kesyaira
@bearlyzwiena_

Tandai kalo masih ada kesalahan kata.

—Happy Reading!—

—Happy Reading!—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“... Amnesia yang dialami Nona Cecilia, dipicu oleh tekanan emosi dan trauma psikologis. Juga diperburuk dengan luka benturan pada kepala pasien. Jadi jangan terlalu memaksa pasien untuk berpikir terlalu keras. Itu bisa mempengaruhi kesehatan Nona Cecilia.” Jelas Dokter Julias pada Januar dan Melisa. “Saya akan kembali, setelah Nona Cecilia sadar.”

Dokter Julias menunduk singkat, dan berlalu dari hadapan Januar dan Melisa. Meninggalkan ketegangan diantara keduanya.

Helaan napas kasar terdengar dari bibir Januar. Pria itu menatap Melisa dengan datar. Emosi terlihat hampir tak terkontrol lagi. “Sialan kamu, Melisa!” desah Januar dingin. “Saya sudah mengatakan ini. Jangan memaksa Putri-ku untuk mengingat kamu! Sadarlah. Mau seberapa kerasnya kamu memaksa dia, tidak ada satu pun kenangannya bersama kamu, bahkan yang terburuk sekalipun. Pahami itu.”

Melisa menunduk khawatir. Beberapa saat lalu, Melisa lepas kontrol dengan membentak Cecilia. Memaksa gadis itu, agar mengingat tentangnya. Benar kata Januar, tidak akan satu-pun kenangan tentangnya diingatan Cecilia. “Jan, maaf. Aku nggak bermaksud gitu. Aku cemburu ngeliat interaksi kamu sama Cecilia. Aku mau diposisi kamu, Jan.”

“Wanita bodoh!” maki Januar kasar, berlalu meninggalkan wanita itu.

Melisa menatap sendu kepergian Januar, lalu beralih menatap kearah pintu ruangan Cecilia. Beberapa saat setelah itu, atensi Melisa beralih pada ponselnya. Disana, tertera nama Dokter Agnis.

***

Panglima keluar dari kamar mandi dengan celana panjang tanpa atasan, sambari mengusak rambut dengan handuk ditangannya. Atensi laki-laki itu beralih pada ponselnya, yang nampak bergetar. Ada rentenan pesan dari para cecunguk-cecunguk itu.

BLINK-BLINK🔞

Diego Ravenendra :
Jdi besuk bocil kagak?

Zico Refarzan Jingga :
Jdi dong cuk!
Lo pada lgi dmn? @kembarraraphael @agsamprincealezra @farhansebastian
Gue otw sama Zares ke apart Lima!

Alzares El Gibran :
Otw! Otw! Otw! Lo aja baru masuk kamar mandi njing!
Hayo! Lo ngapain kekamar mandi bawa hape?

Zico Refarzan Jingga :
Ah, berisik lo! Jangan buka aib.
Serah gue mau ngapain bawa hape kekamar mandi. Kepo lo!
Awas ntar mati jadi kuyang!

PANGLIMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang