11. Menjadi teman

2.1K 181 1
                                    

YEAYYY...
Update karena udh 1k readers. Makasih yg udh selalu vote dan komen.

tapi knpa yg vote, komen dikit banget yaa?
Dibulan Ramadhan ini ayo dong sedekah vote dan komennya buat aku😭🙏🏻

Ayo ayo vote dan komennya ditunggu yaa🧡




Happy Reading💙






Aku terbangun ketika merasa seseorang menepuk pelan tanganku. Ketika ku buka mata, aku melihat Mingyu berdiri dengan tangan yang membawa nampan berisikan makanan.

"Masih sakit?"

Aku mengangguk.

"Makan ini dulu" dia meletakkan nampan itu diatas nakas. Lalu memberikan mangkuk berisi bubur kepadaku.

Aku mulai memakannya.

"Kamu yang memasak?"

"Iya, kenapa tidak enak?"

"Enak, aku suka" aku mengacungkan jempol. Aku tidak bohong masakannya memang enak.

Ternyata dugaanku salah, ku kira dia akan meninggalkanku dan pergi bertemu dengan Ryu Ha.

"Habiskan. Setelah itu kita pergi ke pantai"

"Sungguh?"

"Hm" balasnya.

Dengan lahap aku menghabiskan makanan yang Mingyu buat. Karena aku ingin segera merasakan angin pantai.

Deburan ombak menyeruak ke telingaku. Aku menatap debur ombak yang mengantri luruh ditepi pantai. Pasir putih itu terbawa kemana-mana oleh ombak yang datang.

Aku menatap pria disampingku, pemandangan antara dua ciptaan Tuhan ini begitu indah nyatanya. Mingyu dengan hidung mancungnya, wajah tampannya. Pantai dengan air yang bersih berwarna biru, pemandangan yang sangat indah. Jika keduanya disatukan, ini lebih dari kata indah.

Lagi-lagi aku tersenyum melihatnya.

Makin ku dengar deburan ombak itu, suaranya semakin memenuhi pendengaranku. Aku memejamkan mataku, menutupi kedua telingaku menggunakan tangan. Untuk bernapas rasanya sulit bagiku. Tubuhku berjongkok. Potongan peristiwa melintas dalam pikiranku, kini aku mencoba untuk menenangkan diriku. Namun aku tidak berhasil mengatasinya.

Yang aku ingat, tubuhku terjatuh pada pangkuan seseorang. Lalu aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya.

Aku membuka mataku perlahan, tubuhku tertidur diatas kasur tempatku dan Mingyu menginap, "Mingyu" panggilku, setelah melihat pria itu duduk disofa yang menghadap pantai.

"Saya pernah bilang, kalau terjadi sesuatu pada dirimu. Katakan saja" katanya tanpa melihat diriku.

"Mingyu maaf" lagi-lagi kata maaf terucap pada bibirku.

"Maaf membuatmu harus mengangkat tubuhku kemari. Aku tidak akan merepotkanmu kedepannya"

"Besok kita pulang saja" itu kalimat terakhir dari Mingyu. Dia bangkit pergi begitu saja.

Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang