08. Hadiah

2.1K 187 11
                                    

Guys please kalian komen dong, aku pengen baca-baca komen kalian. Aku suka gitu bacanya, apalagi buat readers yang ga vote dan komen. Please bgt ini mah, ayo komenn😭😭

Jangan lupa votmennya



Btw ada yang tunggu cerita ini update ga?



Happy Reading 💙


Sudah satu bulan pernikahanku dengan Mingyu. Tidak ada yang berubah perlakuan Mingyu padaku. Dia masih menganggapku orang asing.

Dan untuk wanita yang kutemui dua minggu lalu.  Mingyu sering mengajak dia main ke rumah kami. Bahkan Mingyu terang-terangan membawa wanita itu disaat aku berada di rumah.

Semenjak itulah aku paham, sebelum aku menikah dengan Mingyu aku membersihkan ruang TV yang banyak sekali sampah makanan. Ternyata asumsiku salah, itu bukan teman-teman Mingyu yang mengotorinya.

Tetapi Mingyu dan pacarnya.

Aku menyandarkan tubuhku dikursi kayu pinggir jalan, kedua kaki aku luruskan. Istirahat sejenak setelah  selesai lari pagi.

Biasanya memang aku akan menyempatkan seminggu sekali untuk lari dipagi atau sore hari. Aku sering melakukannya ketika weekend.

Tadi aku sudah membangunkan Mingyu, mengajaknya untuk lari bersamaku. Dan aku menyesal setelah membangunkannya, bukannya aku mendapatkan anggukan atau tolakkan yang halus. Justru dia menggertakku.

"Aku ingin tidur! Jangan ganggu aku"

"Pergilah sendiri jika kau mau"

Berakhirlah aku disini sendiri.

Aku dapat menilai sekarang, Mingyu lebih halus dan perhatian kepada pacarnya itu daripada aku yang tercatat sebagai istrinya.

Aku bangkit setelah menenggak habis minumku, membuang pada tempat sampah. Lalu aku memutuskan untuk pulang. Karena pasti Mingyu sudah bangun dari tidurnya.

Langkahku membawa diriku memasuki rumah, netraku menangkap setengah kepala Mingyu yang duduk disofa dan membelakangiku, "Mingyu, tadi aku buatku susu. Sudah meminumnya?" aku berjalan menghampirinya.

Alangkah terkejutnya aku melihat seorang wanita tengah memeluk Mingyu yang sedang sibuk dengan laptopnya.

Wanita itu lagi.

Apa dia benar-benar tidak ada pekerjaan?

"Huh mengganggu saja" gumam wanita itu, yang sayangnya gumaman itu masih terdengar ditelingaku.

Penyesalanku yang kedua, pulang ke rumah dan mendapati Mingyu dengan wanita itu. Kalau aku tahu wanita itu ada disini, aku akan menunda untuk pulang.

"Mingyu cepatlah, aku sudah lapar" ia memajukan bibirnya, menggoyangkan lengan Mingyu, menyuruh untuk menyudahi pekerjaannya. Kepalanya ia tempelkan pada lengan kekar milik pria itu.

"Baiklah sayang, kau mau apa?" Mingyu menutup laptop miliknya.

"Sundubu jjigae" seru wanita itu.

Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang