Sebelumnya ayo vote dulu
dan jangan lupa komen juga yaHappy Reading💙
Aku menerima ajakan Seokmin. Untuk dia mengantarkanku pulang. Ditengah-tengah jalan tanpa sadar aku tertidur didalam mobil milik Seokmin.
Aku merasakan tubuhku sedang diguncang pelan, sembari Seokmin memanggil namaku. "Ji Won. Kita sudah sampai."
Ketika ku buka mata, pandanganku mendapati rumah cat warna abu-abu. Ternyata dia mengantarku kemari, rumahku yang dulu. Lebih tepatnya rumah orang tuaku. Aku lupa mengatakan padanya jika aku sekarang sudah tidak tinggal disini lagi, tapi tidak enak juga rasanya jika aku mengatakannya sekarang dan Seokmin pasti akan mengantarku ke rumah Mingyu.
Aku kasihan jika dia harus putar kembali.
"Sudah sampai ya? terima kasih Seokmin sudah mengantarkanku pulang."
"Iya. Sudah masuklah, hari sudah gelap."
"Baiklah. Aku masuk dulu."
"Tunggu." Seokmin mendekatkan tubuhnya padaku, hingga hampir tidak ada jarak diantara kami.
Aku terdiam dan menahan napasku.
"Seatbelt-nya belum terlepas." tangan kanannya berusaha untuk melepaskannya.
Setelah ikatan seatbelt itu terlepas, aku segera turun dari mobil. Dan menunggu mobil milik Seokmin hilang dari pandanganku.
Karena aku sudah berada di rumah ini, aku berniat untuk mampir dahulu. Tanganku meraih gagang pintu itu dan ternyata pintunya tidak terkunci.
Apakah ada maling masuk?
Tidak mungkin, bahkan sekarang belum larut malam.
Aku berjalan masuk dengan mengendap-endap, hingga aku sampai di dapur aku tidak menemukan seseorang didalamnya. Kakiku kembali berjalan menuju kamar Lee Chan.
Ketika ku buka kamar itu, aku mendapati seseorang sedang tertidur dengan posisi tubuh yang meringkuk dibalut selimut dan membelakangiku.
Aku segera mendekatinya, ketika aku tahu bahwa seseorang itu adalah Lee Chan.
"Lee Chan." panggilku.
Wajah Lee Chan terlihat pucat.
Tanganku terangkat untuk memegang dahinya, "astaga kamu demam." Segera aku mengambil air dan kain untuk mengompres.
Kain yang sudah basah, aku peras dan kuletakkan pada dahi milik Lee Chan. Rambut hitam miliknya kusibak agar tidak menutupi dahi.
Beberapa menit kemudian dia bersuara, "Kak, dingin." ucap Lee Chan, dan tubuhnya menggigil.
Sungguh aku khawatir dengan keadaannya.
Penghangat dalam ruangan ini juga sudah aku aktifkan, dia juga sudah menggunakan selimut yang tebal. Yang bisa aku lakukan hanya menambahkan selimut milikku untuk menutupi tubuhnya dan memeluk tubuh Lee Chan yang sedang terbaring lemah.
Sekarang jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Sebuah pesan text masuk pada ponsel milikku. Ku baca nama pengirim pesan itu, terdapat nama Mingyu disana. Pesan itu berisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️
Hayran Kurgu[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kim Mingyu, dia adalah laki-laki yang menikahiku bukan karena atas dasar cinta. Aku bekerja sebagai 'istri bayarannya'. Walaupun kita menikah sah secara agama dan hukum. Dia selalu menganggapku orang asing dihidupnya...