Adakah yang tunggu cerita ini update? xixi
Vote dan komennya yuk jangan lupa yaa
Happy Reading💙
Aku sedang sibuk di dapur membuatkan susu untuk anak dari temannya Mingyu. Sepertinya Mingyu dan anak berumur sekitar satu tahun itu sering bertemu. Karena mereka terlihat sangat dekat sekali.
Orang tuanya menitipkan pada kami karena mereka harus bertemu dengan orang tua mereka, katanya akan membahas pernikahan mereka yang akan dilaksanakan. Mingyu sedikit bercerita padaku tentang Seungcheol, teman Mingyu itu menunda pernikahannya dan memilih untuk memiliki anak terlebih dahulu. Katanya itu adalah sebuah trik agar mereka mendapatkan restu dari kedua belah pihak.
Ya, namanya juga sudah cinta. Apapun pasti akan dilakukannya.
"Sepertinya dia mengantuk" aku mengambil alih gadis kecil yang menangis dipangkuan Mingyu. Padahal baru lima menit yang lalu anak itu tertawa terbahak-bahak karena menahan rasa geli pada tubuhnya yang digelitiki oleh Mingyu.
Aku menggendong gadis kecil itu dan menimang-nimangnya.
Kulihat Mingyu menyandarkan tubuhnya diatas sofa. Tangannya memijat bahunya yang mungkin saja terasa kaku setelah menggendong gadis kecil ini cukup lama.
"Kalau mengantuk tidur saja, dia juga pasti akan tertidur."
"Kalau dia tidak tertidur bagaimana?"
"Aku akan menjaganya."
"Tau dari-"
"Sssttt...dia sudah tertidur."
Mingyu membelalakkan matanya, "cepat sekali."
"Dia ditidurkan dimana?" tanyaku sedikit berbisik pada Mingyu.
"Kamar saya saja" dia berjalan terlebih dahulu, untuk membukakan pintu kamar.
Perlahan aku menidurkan gadis kecil itu dibagian tengah kasur. Aku menidurkan tubuhku disampingnya ketika mimik wajah bayi itu terlihat akan menangis. Dan tanganku menepuk badannya pelan agar dia kembali tertidur.
Aku memundurkan wajahku ketika seorang bertubuh besar merebahkan tubuhnya di seberangku tepat disamping tubuh si bayi. Aku mengedipkan mataku ketika tahu bahwa orang itu adalah Mingyu.
Sekarang posisi kami berhadapan, hanya saja dia memejamkan matanya dengan tangan yang memainkan tangan gadis kecil ditengah kami.
Aku rasa dia belum terlelap dalam tidurnya.
Memang benar, ketika melihat wajah Kim Mingyu dengan jarak yang dekat dia jauh terlihat sangat lebih tampan dan menawan. Aku terus memperhatikan wajah tampannya itu, hingga akupun tenggelam dalam tidur.
"Sstt jangan menangis"
Aku membuka mataku ketika mendengar tangisan bayi. Mataku yang belum sepenuhnya terbuka menangkap Mingyu yang tengah menggendong gadis kecil yang menangis dipelukkannya.
Aku bangun dan menghampirinya.
"Sepertinya dia lapar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kim Mingyu, dia adalah laki-laki yang menikahiku bukan karena atas dasar cinta. Aku bekerja sebagai 'istri bayarannya'. Walaupun kita menikah sah secara agama dan hukum. Dia selalu menganggapku orang asing dihidupnya...