Aku seneng banget kalo ada yg komen, vote apalagi kirim pesan lewat dm buat kasih semangat 🥺 makasii buat kalian yg udah mau baca cerita aku, semoga kalian sehat dan bahagia selalu ya❤️❤️ btw bantu follow juga ya
Jangan lupa vote dan komennya yaa plissss
Happy Reading💙
Sebelum mengatakan sesuatu padaku, dia menarik napasnya kasar, "sudah berapa lama kamu menikah?" kalimat itu berhasil keluar dari mulutnya.
"Satu tahun. Maaf aku tidak mengabarimu."
"Kamu melupakanku, karena sudah dapat penggantiku?" ucapnya dengan nada kesal.
"Penggantimu? Apa aku tidak salah dengar?" nadaku meninggi, aku dibuat marah dengan perkataannya, "Seokmin, kamu tidak ingat sudah bertahun-tahun kamu meninggalkanku begitu saja? lalu disini aku yang salah? Kamu meninggalkan aku ketika kita ada hubungan selama lima tahun kita jalani, kamu tidak ada kabar, dihubungi pun tidak bisa. Kamu pergi jauh meninggalkanku. Kamu tidak ingat?" suaraku bergetar, mataku bergenang air mata.
"Aku berharap kamu segera datang menemuiku, tapi sudah tujuh tahun kamu tidak pernah datang menemui aku. Bahkan memberi kabar pun tidak. Kamu tidak tau betapa sakitnya hatiku, aku hampir gila karena terus memikirkanmu, Seokmin" tangisku pecah, semua ungkapan yang ku pendam selama bertahun-tahun aku katakan padanya.
"Ji Won...Ji Won, maafkan aku." dia berusaha menggenggam tanganku, namun tangan miliknya segera ku tepis, "maaf sudah membuatmu menunggu, aku pergi darimu bukan untuk membuatmu seperti itu. Kamu tau kan, aku bukan anak dari keluarga yang mampu. Aku ingin membahagiakanmu tapi tidak mungkin aku menikahimu dengan keadaanku yang seperti dulu. Jadi aku memutuskan untuk mencari pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi, agar kita bisa hidup bahagia. Aku sadar ini salahku, dan aku menyesal mengapa dulu tidak ku katakan yang sebenarnya padamu." dia mengepalkan jari-jarinya, "Maaf, kamu harus kenal dengan pria berengsek sepertiku." dia meraih tangan kananku dan meletakkan pada dadanya, "silahkan pukul aku sepuasmu." wajahnya penuh dengan penyesalan.
Satu pukulan tangan berhasil aku kenakan pada dada miliknya, pukulan kedua, dan ketika pukulan ketiga tanganku melemas terjatuh pada pangkuanku. Tangisku makin pecah, aku menutup wajahku dengan kedua tangan dan menangis sejadi-jadinya.
Mengingat betapa menyedihkannya diriku, ketika Seokmin pergi tanpa mengabariku. Waktu itu yang ku bisa hanya menunggu kedatangannya untuk kembali padaku, tapi penantian itu terpaksa harus ku buang jauh-jauh dan berhenti untuk berharap padanya. Dia tidak kembali.
Ketika dia kembali, posisiku bukanlah untuknya lagi. Penantian untuknya sudah hilang, sekarang aku sudah menjadi istri seseorang. Tidak ada yang bisa kita ubah karena keadaan sudah berbeda. Kita hanya perlu untuk terbiasa dengan keadaan.
~••~
Tepat pukul delapan malam, aku sampai rumah. Aku segera membuka pintu, sebelum Mingyu sampai rumah aku ingin menyiapkan sedikit dekorasi dan roti yang ku beli tadi. Dan yang lebih penting, aku ingin segera memberitahu tentang aku yang sedang hamil. Aku menutup pintu pelan ketika terdengar suara seseorang sedang berbincang-bincang. Berjalan dengan pelan, aku menghampiri suara itu.
Tidak mungkin itu suara Mingyu, karena pagi tadi dia bilang padaku jika dia akan pulang lebih larut.
Langkahku berhenti ketika melihat Mingyu dan Ryu Ha yang sedang tertawa bersama, mereka duduk berhadapan dengan roti ulang tahun yang terletak ditengah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️
Fanfiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kim Mingyu, dia adalah laki-laki yang menikahiku bukan karena atas dasar cinta. Aku bekerja sebagai 'istri bayarannya'. Walaupun kita menikah sah secara agama dan hukum. Dia selalu menganggapku orang asing dihidupnya...