36. Takdir yang berbicara

2.1K 136 7
                                    

🚨BANTU FOLLOW SEBELUM MEMBACA🚨


Jangan lupa vote, komen, follow




Happy Reading💙






Aku terus berjalan, tanpa menoleh sedikit pun kearah Mingyu yang berusaha untuk menghentikan langkahku.

"Ji Won, aku bisa jelaskan padamu." pria itu meraih tanganku, membuatku memberhentikan langkahku, "tenangkan dirimu dahulu, baru aku akan menjelaskan padamu." Mingyu membawa diriku untuk duduk dikursi ruang tamu.

Aku terus berusaha menghapus jejak air mata di pipiku yang terus saja mengalir. Ketika Mingyu menatapku, aku berusaha untuk menghindari tatapannya. Aku tahu wajah Mingyu begitu tampan, tapi untuk kali ini aku ingin memaki wajah tampan itu. Aku benci dengan wajahnya.

"Sudah tenang? Apa aku sudah bisa mulai berbicara?" tanyanya dengan suara lembut.

Aku mengangguk dan masih tetap menunduk.

"Lihat wajahku dulu." katanya, tangannya mengangkat daguku, lalu mengusap air mata yang masih tersisa dipipiku, "maaf, aku dan dia tidak sengaja bertemu." lalu dia mulai menceritakan kepadaku apa yang baru saja terjadi.

[Flashback]


Restaurant  bernuansa mewah yang biasa Mingyu datangi bersama keluarganya itu tidak berubah sama sekali. Hanya cat tembok yang akan ditimpa dengan cat baru, sebab cat yang lama sudah mulai pudar dimakan waktu.

Kali ini pun berbeda, biasanya Mingyu berkunjung kemari bersama keluarganya, namun untuk kali ini dia datang bersama seorang wanita yang berstatus menjadi istrinya.

Sebuah percakapan ringan diantara keduanya, menemani makan malam mereka. Hingga akhirnya percakapan mereka terhenti ketika Ji Won meninggalkan Mingyu pergi ke toilet.

Sambil menunggu sang wanita, pria itu melepas jas yang dia kenakan dan meletakkan pada sandaran kursi.

Menunggu Ji Won yang tak kunjung kembali, membuat Mingyu merasa khawatir. Takut terjadi sesuatu pada istrinya, Mingyu memutuskan untuk mendatangi Ji Won yang berada di toilet.

Namun, baru saja Mingyu bangkit dari duduknya. Seorang wanita datang menghampirinya dan menatap Mingyu. Mingyu hanya bisa memasang wajah bingung ketika tahu siapa wanita yang saat ini berada dihadapannya.

"Ryu Ha?" gumamnya.

"Hai. Apa kabar?" wanita itu melemparkan senyumnya dan melangkahkan kakinya satu langkah lebih dekat dengan sang pria.

"Seperti yang kamu lihat sekarang. Kamu?" tanyanya kembali.

Senyum wanita itu hilang, "mungkin bisa dikatakan baik. Tapi jauh lebih baik ketika bersamamu." kembali dia tersenyum seperti paksaan.

"Kau benar baik-baik saja?"

Ryu Ha menyingkirkan rambut yang menutupi dahinya, terdapat sebuah luka memar membiru disana. Mingyu terlihat terkejut melihatnya.

"Aku sering mendapatkan ini." katanya.

Dari perkataan Ryu Ha, Mingyu bisa menyimpulkan bahwa Ryu Ha tidak baik-baik selama dia menikah. Dan tanpa memberi tahu siapa pelakunya, Mingyu sudah tahu jawabannya.

Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang