Terima kasih yang selalu dukung aku
Jangan lupa follow, komen, vote
Happy Reading💙
Hampir dua minggu setelah aku meninggalkan rumah Mingyu. Tidak ada kabar tentang pria itu, dia tidak juga menemuiku atau menghubungiku. Aku sadar aku memang tidak dibutuhkan olehnya.
Jika kedepannya tidak berlanjut bersamanya pun aku sudah rela untuk melepaskannya, jika itu yang dia mau. Selama tidak tinggal bersamanya, aku mulai belajar dan semakin paham jika aku memang hanya istri paruh waktu yang dia butuhkan untuk memiliki keturunan sebagai syarat mendapatkan keinginan Mingyu.
Aku melamun didepan televisi, menatap layar hitam dihadapanku. Aku baru saja mematikan televisi itu, setelah mendapati pesan dari Mingyu. Ini pertama kalinya aku mendapatkan pesan darinya setelah kejadian itu.
Pesan itu membuat diriku harus bertemu dengannya hari ini, aku tidak tau apa yang akan dia lakukan kepadaku. Karena dia tidak mengatakan apa tujuannya menyuruhku untuk bertemu dengannya.
Kemudian aku bergegas untuk menemuinya. Dari kejauhan aku mendapati Mingyu yang sudah duduk seorang diri.
Sekarang disinilah aku berada, di sebuah tempat makan yang sepertinya sudah dipesan oleh Mingyu. Sudah tersedia makanan hangat yang baru saja disajikan.
Aku manarik napasku, lalu menghembuskannya perlahan. Menenangkan diriku agar tidak gugup didepan Mingyu. Lalu aku memberanikan diri untuk melangkah mendekatinya.
"Mingyu, kamu sudah lama menungguku?"
"Tidak, saya baru saja sampai. Duduklah." ku lihat wajahnya yang masih dingin, dengan lengan kemeja yang dilipat hingga seperempat tangannya membuat dirinya menjadi lebih tegas.
Kemudian aku duduk berdampingan dengannya. Karena dia yang menyuruhku untuk duduk disampingnya. Aku melihat beberapa makanan yang disajikan diatas meja, seperti tidak mungkin jika hanya aku dan Mingyu yang memakannya. Makanan itu sangat banyak untuk disantap dua orang saja.
"Kita akan bertemu ibu dan ayah saya. Saya mengajaknya makan malam, karena mereka ingin bertemu denganmu." ucapnya, tanpa aku meminta penjelasan darinya.
Aku mengangguk.
Memang tidak mungkin jika Mingyu mengajakku untuk kembali pulang ke rumah itu. Aku juga tidak berharap dia mengatakan seperti itu, bisa dikatakan sebuah keajaiban jika ucapan itu keluar dari mulutnya.
"Bagaimana keadaanmu?" aku melontarkan sebuah pertanyaan, karena suasana begitu sunyi diantara kita.
"Baik. Ryu Ha setiap hari memberikan makanan sehat untuk saya. Dia selalu bangun pagi membuatkan sarapan untuk saya." ucapnya tanpa melihat diriku yang duduk berada tepat disampingnya.
Apa dia sengaja mengatakan itu padaku?
Dia bahkan melarangku untuk membahas wanita itu dihadapannya, tapi sekarang dia yang membahasnya. Dan mengatakan jika Ryu Ha selalu bangun pagi. Itu tandanya wanita itu tinggal di rumah Mingyu selama aku tidak berada di rumahnya.
Tapi aku hanya bisa terdiam setelah mendengarkannya. Semua terserah padanya.
Tak lama setelahnya kedua orang tua Mingyu datang, aku dan Mingyu bangkit dan membungkuk untuk menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bayaran || KIM MINGYU✔️
Fiksi Penggemar[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kim Mingyu, dia adalah laki-laki yang menikahiku bukan karena atas dasar cinta. Aku bekerja sebagai 'istri bayarannya'. Walaupun kita menikah sah secara agama dan hukum. Dia selalu menganggapku orang asing dihidupnya...