Murid berlalu lalang dengan sapaan yang beberapa kali melayang tertuju kepadanya sama sekali tidak berhasil menarik atensi laki-laki itu, kedua manik seindah rembulan tersebut sejak awal hanya mencari keberadaan sang merah muda yang memang tengah bersemayam di dalam pikiran.
Kedua alisnya hampir menyatu karena merasa heran sampai saat ini belum juga menemukannya. Padahal, di hari sebelum-sebelumnya mata ini sering sekali menangkap sang objek yang memang anaknya selalu aktif ke sana ke sini bersama kedua temannya.
Neji berdecak. "Ketika sengaja dicari, mengapa sangat sulit untuk ditemui,"
"Nii-San? Sedang apa? Menunggu seseorang?"
Neji menoleh dengan sedikit sentakan lantaran suara Hinata yang tiba-tiba itu berhasil mengejutkannya. "Ah? Mungkin ... Iya," jawabnya ragu.
Hinata tersenyum tipis, lalu detik berikutnya menghadirkan anggukan perlahan. "Eeumm ... Siapa yang nii-san tunggu?"
Sebelum berhasil menjawab pertanyaan sang adik, pandangannya lebih dulu menemukan keberadaan yang dicari, tanpa sadar seringaian tipis hadir dikala ia melihat bukan hanya Sakura yang ada di sana, namun Sasuke beserta Naruto pun ikut hadir. Yah, memang ketiganya selalu terlihat bersama.
...
Sakura mengerucutkan bibirnya. Ini sama sekali tidak mengasyikkan.
Kedua laki-laki yang berjalan di masing-masing sisinya sama sekali tak ada mengeluarkan kata, untuk Sasuke mungkin itu hal yang sudah biasa. Namun, ada apa dengan Naruto? Pria ini tidak biasanya tahan dengan keadaan hening.
"Aa~" Sakura melangkah lebih dulu dengan riang, lalu menghentikan pergerakannya di depan dua sahabatnya itu.
Setelah memastikan mangsanya didapat─membuat Sasuke dan Naruto menatap ke arahnya, gadis itu pun mulai berbicara, "Sasuke-kun, apa istirahat kali ini kau bisa makan bersama kami? Ah, maksudku denganku dan Naruto. 'Kan, kau tahu sendiri, beberapa hari kemaren kau selalu disibukkan dengan perkumpulan tim basketmu itu,"
Hening beberapa saat, dengan Sasuke yang menatap manik emerald milik Sakura dalam diam, dan Sakura sendiri yang terlihat mengangkat kedua alis menunggu jawaban. Tak bisa dipungkiri, jantungnya berdetak lebih cepat ketika menyadari dirinya dan Sasuke terjadi kontak mata yang cukup lama.
Naruto memperhatikan keduanya dengan kerutan. Sebenernya alasan Naruto diam sejak tadi lantaran ia sedikit kesal pada gadis di depannya sekarang yang selalu menganggapnya main-main ketika ia mencoba menyampaikan perasaannya, dan kejadian itu kembali terulang tadi pagi, oleh sebab itu sejak tadi moodnya memburuk.
Namun, sejujurnya ia pun tidak tahan dengan keadaan ini, alhasil secara cepat cengiran lebar tampak di wajahnya, tangannya mengayun guna merangkul pria di sampingnya hingga membuat Sasuke diserang keterkejutan hanya sesaat.
"Yah! Sakura-Chan benar, Teme. Aku pun sejujurnya merindukan kebersamaan kita. Apa kau tidak merindukanku? Huh! Kau ini sok sibuk sekali, tahu!"
Setelah mendengar ocehan tidak bermutu dari Naruto, Sasuke segera menyingkirkan tangan yang merangkulnya dan disusul terdengar sebuah decakan keluar dari bibir tipisnya.
"Itu terdengar menjijikkan," Sasuke membalas, detik berikutnya laki-laki Uchiha itu lebih memilih melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.
Disaat Sasuke melewati tubuh Sakura, gadis itu bisa melihat Sasuke yang meliriknya sekilas, tindakan yang sama sekali sulit untuk dipahami bagi Sakura. Bersama dengan raga Sasuke yang melintas, saat itu pula Sakura ikut membalikan tubuhnya, menatap Sasuke yang terus melangkah.
Pukh! Tubuh Sakura menegang singkat disaat tiba-tiba ada lengan yang merangkulnya. Gadis itu sudah siap memukul sang oknum yang ia pikir awalnya adalah Naruto, karena memang tindakan seperti itu sering dilakukan oleh laki-laki rubah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓
Fanfiction🌸𝐍𝐞𝐣𝐢𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Rasa yang hadir tanpa diduga. Mungkin itu kalimat yang cocok untuk menggambarkan keadaan Neji sekarang, dimana niat awal ia mendekati Sakura hanya untuk memisahkan gadis itu dari Naruto─pria yang dicintai oleh Hinata─adik dari N...