Sakura, Neji, Hinata, Naruto, Sasuke dan Megumi terlihat berjalan bersamaan menuju area parkiran. Suasana di tempat itu sudah nampak sepi karena beberapa waktu lalu mereka masih membahas mengenai hubungan persahabatan yang mulai membaik antara Sakura dan Sasuke membuat jam pulang anak-anak itu menjadi lebih terlambat.
Wajah Sasuke masih menekuk walaupun kini Sakura berjalan di sisinya, bagaimana tidak, Neji yang juga berjalan di sisi lain Sakura selalu saja menunjukan kemesraannya, beberapa detik lalu saja laki-laki Hyuga itu merangkul Sakura lalu mendaratkan kecupan di pucuk merah muda gadis itu.
Apa-apaan coba? Sengaja sekali ingin memanas-manasi.
"Oi, Teme, Sakura-chan, Neji, Megumi. Aku dan Hinata pulang duluan, ya!" Naruto terlihat merangkul Hinata, keduanya yang sebelumnya berjalan paling depan pun kini mulai berbalik.
"Enyahlah kau," sinis Sasuke. Muak juga rasanya melihat teman-temannya sekarang telah memiliki gandengan, lalu bagaimana dengan nasibnya? Cih.
"Teme, kau jangan begitu, tidak kah kau lupa jika sekarang kita sudah baik-baik saja, benar, 'kan, Sakura-chan?" Naruto mengedipkan sebelah matanya pada Sakura.
Dan membuat gadis Haruno itu menggeleng lelah melihat tingkah temannya itu. "Jangan terus menggoda Sasuke-kun, Naruto,"
Sasuke refleks menoleh pada gadis musim semi itu, sejak dulu, memang hanya Sakura yang bisa memahami keadaannya tanpa harus Sasuke mengutarakan dengan sebuah kata. Hatinya kembali terasa nyeri, ia benar-benar sangat menyesal telah mengabaikan Sakura selama ini, ada perasaan hampa yang mulai menghinggapi batinnya semenjak Sakura berpaling.
Naruto tertawa sesaat, memang ada kebahagiaan tersendiri ketika ia bisa menjahili bungsu Uchiha itu. "Aku sama sekali tidak menjahilinya, Sakura-chan. Yasudah, mari pulang. Sakura-chan juga akan pulang bersama Neji, bukan?"
Sasuke berdecih. "Apa-apaan ini, kau dan Sakura pulang dengan kekasih kalian, lalu dengan teganya meninggalkanku,"
Sakura yang melihat itu hanya mampu terkikik geli. Ia merasa lucu menyaksikan bungsu Uchiha yang nampak kesal bercampur cemburu.
"Ahahaha, hey, Teme. Oleh sebab itu, cepatlah cari pacar. Dengan sepupuku saja bagaimana? Karin? Kau kenal, 'kan? Gadis yang satu kelas dengan Sai. Kulihat dia masih menyukaimu," tutur si Uzumaki.
Yang jelas saja langsung mendapat tatapan nyalang dari Sasuke. "Aku tidak mau, yang aku mau hanya Sakura,"
Jawaban spontan yang diberikan oleh Sasuke sukses membuat yang lainnya terkejut, apalagi Neji, wajah terkejutnya bercampur dengan kepulan asap, langsung saja laki-laki itu mengeratkan rangkulannya pada Sakura. "Tak akan kulepaskan Sakura, dia hanya milikku!"
Lagi-lagi, sang Uchiha hanya bisa berdecih. Menyebalkan sekali.
Tiba-tiba Naruto menggelegarkan suara tawanya, hal itu berhasil menarik perhatian teman-teman yang lain. "Oi! Teme. Jika kau tak mau dengan wanita lain, maka tidak ada salahnya kau menjalin hubungan dengan Fushiguro. Hahaha, kalian, 'kan, sama-sama jomblo,"
"Sial! Aku masih normal, Bodoh!"
"Baka!" tatapan malas yang biasa ditunjukkan oleh Megumi, kini berganti dengan tatapan nyalang.
...
Sakura memperhatikan sekitar, taman Konoha tempat tinggalnya memang salah satu tempat yang menenangkan. Sepulang sekolah entah mengapa Neji mengajaknya ke tempat ini, katanya untuk merayakan satu bulan mereka berpacaran, agak berlebihan memang, pikirnya.
Sejak keduanya menuruni kendaraan, Neji sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya pada jemari Sakura, laki-laki itu justru saat ini nampak menoleh kesana-kemari mencari tempat yang nyaman untuk keduanya beristirahat dengan mengeratkan tautan jemari mereka, merematnya halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓
Fanfiction🌸𝐍𝐞𝐣𝐢𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Rasa yang hadir tanpa diduga. Mungkin itu kalimat yang cocok untuk menggambarkan keadaan Neji sekarang, dimana niat awal ia mendekati Sakura hanya untuk memisahkan gadis itu dari Naruto─pria yang dicintai oleh Hinata─adik dari N...