Akhirnya, tugas-tugas yang diberikan oleh Kakashi siang ini dikumpulkan, seluruh murid terlihat mulai maju satu persatu untuk menyimpan buku masing-masing di tumpukan meja guru.
Setelah semuanya terkumpul, Kakashi pun memberikan salam pertanda jika jam pelajarannya telah usai. Sebelum benar-benar meninggalkan kelas, Kakashi kembali berbicara, "Oh ya, Sakura, Hinata. Tolong bawa buku-buku itu ke mejaku, ya. Aku tunggu di ruang guru."
Seperginya Kakashi, sesuai tugas yang telah diberikan, dua siswi itu pun langsung mendekat ke meja guru guna meraih tumpukan buku yang akan mereka angkut.
Sakura mengurungkan niatannya ketika ingin meraih tumpukan buku itu, karena buku itu telah lebih dulu diambil oleh sepasang tangan kekar di sampingnya.
Sakura mendongak guna mencari tahu siapa pelakunya. "Naruto?"
Saat itu pula wajah laki-laki berkumis itu berseri. "Sakura-chan, biarkan aku membantumu. Teme sudah lebih dulu pergi karena harus menghadiri kumpulan anak-anak bakset. Dan, aku bingung harus melakukan apa, jadi ijinkan aku membantumu, ya?"
Sikap peduli yang Naruto berikan pada Sakura jelas saja bukan pemandangan baru bagi teman-teman mereka, itu adalah hal biasa, namun bagi gadis lugu di dekat keduanya walaupun sering tertangkap oleh netra Hinata tapi tetap saja rasa sesak selalu dirasakan.
Sakura yang telah mengetahui isi hati Hinata segera menoleh pada gadis itu, terlihat gadis Hyuga tersebut kini mengalihkan tatapannya. Sakura mengerti pasti begitu menyakitkan ketika melihat laki-laki yang disukai memberikan perhatian pada perempuan lain meski hanya sebatas teman.
Gadis merah muda itu mengulas senyum, Hinata adalah perempuan yang baik, maka sudah ia putuskan akan mulai membantu adik dari Neji itu. "Aa~ Naruto. Kau tahu bukan tenagaku cukup kuat, atau bahkan sangat kuat, hehe. Aku bisa membawa ini sendiri,"
Sakura menjeda ucapannya, emerald itu pun terarah pada Hinata, bibirnya kembali tersenyum. "Lebih baik kau bantu Hinata. Lihat, tumpukan buku miliknya jauh lebih tinggi dibandingkan punyaku. Jaa ne!"
Tanpa menunggu jawaban Naruto, Sakura pun segera mengambil alih tumpukan buku yang berada di kedua tangan Naruto, detik berikutnya gadis itu langsung melangkahkan kaki mendekati pintu, berharap tidak ada yang menghalangi rencanya ini.
Selama perjalanan menuju kantor guru, berkali-kali Sakura menghela napas, ia sangat yakin keputusannya untuk mendekatkan Naruto dan Hinata adalah pilihan yang terbaik, Hinata adalah perempuan yang pas untuk bisa membuat Naruto bungkam dan tidak lagi bersikap menjengkelkan, pasti laki-laki itu akan bersikap sok cool di depan Hinata.
Ah, jika dipikir-pikir, benar juga, Sakura belum pernah melihat Naruto banyak tingkah jika di depan gadis lugu itu. Mungkin, Naruto merasa ja'im? Sakura terkikik geli membayangkannya.
Kegiatan berkutat dengan pikiran sendiri seketika terhenti dikala mendapati sebuah tangan lain berhasil mengambil alih tumpukan buku yang sejak tadi ada di kedua tangannya. Kembali Sakura dibuat terkejut saat mengetahui sosok yang telah melakukan hal tersebut. Awalnya ia pikir pelakunya adalah Naruto, hampir saja pekikan nyaring akan Sakura keluarkan, untungnya kedua mata Sakura lebih dulu melihat si pelaku.
"Kau bisa terjatuh jika tidak memperhatikan langkah kakimu, Sakura. Aku yang akan membawa buku ini ke meja Kakashi-sensei,"
Sakura segera menyusul langkah sosok itu yang berjalan lebih dulu, kini gadis itu berjalan di sampingnya. "Neji-san, kau tak perlu melakukan ini,"
Tanpa menoleh, Neji menjawab, "Kau bisa pergi ke kantin. Biar aku yang mengambil alih tugasmu,"
"Tidak bisa, Kakashi-sensei memberikan tugas itu padaku. Neji-san, tolong kembalikan buku-bukunya," Sakura segera berdiri di depan Neji guna menghadangnya. Lalu kedua tangan Sakura terulur ke depan berharap Neji mengabulkan ucapannya─memberikan tumpukan buku tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓
Fanfic🌸𝐍𝐞𝐣𝐢𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Rasa yang hadir tanpa diduga. Mungkin itu kalimat yang cocok untuk menggambarkan keadaan Neji sekarang, dimana niat awal ia mendekati Sakura hanya untuk memisahkan gadis itu dari Naruto─pria yang dicintai oleh Hinata─adik dari N...